Rafael Nadal, petenis legendaris Spanyol, mengisyaratkan kemungkinan pensiun setelah kekalahan telak dua set langsung dari rival abadinya, Novak Djokovic, pada babak kedua Olimpiade Paris, Senin (29/7).
“Setelah turnamen ini selesai, saya akan mengambil keputusan yang diperlukan berdasarkan perasaan dan keinginan saya,” ungkap Nadal pasca-pertandingan yang berakhir dengan skor 6-1, 6-4 untuk Djokovic.
Kekalahan ini merupakan pertemuan ke-60 antara kedua raksasa tenis tersebut, dengan Nadal mengakui bahwa di usianya yang ke-38, performanya tidak seprima dulu.
“Saya tidak memiliki performa seperti 20 tahun lalu,” ujarnya.
Nadal, peraih medali emas Olimpiade di nomor tunggal pada 2008 dan ganda pada 2016, terakhir kali meraih gelar Grand Slam ke-22 saat menjuarai French Open 2022. Namun, sejak saat itu, ia terus berjuang melawan cedera yang menghambat partisipasinya di berbagai turnamen.
Peringkatnya pun merosot drastis ke posisi 161 dunia. Pada Mei lalu, ia mengalami kekalahan mengejutkan di babak pembuka French Open dan memilih absen dari Wimbledon untuk fokus pada Olimpiade.
“Bagi banyak orang, hal ini tidak masuk akal, saya telah menderita selama dua tahun,” kata Nadal, menggambarkan kekalahannya dari Djokovic sebagai sesuatu yang “berat.”
Meski demikian, Nadal menegaskan bahwa ia akan berhenti jika merasa tidak kompetitif lagi.
“Jika saya merasa tidak kompetitif, saya akan mengambil keputusan untuk berhenti. Saya hanya mencoba yang terbaik setiap hari, mencoba menikmati hal yang sudah lama saya nikmati.”
Nadal masih memiliki peluang meraih medali emas di nomor ganda putra bersama Carlos Alcaraz. Namun, masa depannya di dunia tenis tunggal masih menjadi tanda tanya besar.
“Jika saya merasa tidak cukup kompetitif untuk terus melaju atau secara fisik saya belum siap untuk terus melaju, saya akan berhenti dan memberi tahu Anda,” tutup Nadal.