Gregoria Mariska Tunjung menyelamatkan muka Indonesia di kancah bulu tangkis Olimpiade 2024 Paris, usai lolos ke babak semifinal.
Jorji sapaan akrab Gregoria memastikan langkah ke babak empat besar usai mengandaskan pebulu tangkis senior asal Thailand, Ratchanok Intanon. Jorji menang dua gim langsung 25-23, 21-9.
Jorji mengungkapkan bahwa main lepas dan enggak banyak mikiri menjadi kunci kemenangannya dalam pertarungan yang berlangsung di Porte De La Chapelle Arena, Paris Sabtu (3/8/2024)
“Hari ini bisa main cukup lepas dengan apapun tekanannya. Aku enggak terlalu banyak mikir itu kuncinya, aku berpikir bagaimana aku mau all out mau kasih yang terbaik dan tadi aku praktekin, aku senang bisa beneran melaksanakan itu,” kata Jorji dalam keterangan tertulis NOC Indonesia.
Jorji mengaku tidak terlalu berpikir dengan pola permainan yang ia keluarkan. Sejak masuk ke lapangan, dirinya hanya berfokus untuk merebut satu demi satu angka atas Intanon.
“Jadi itu mungkin yang aku rasa aku unggul di awal gim pertama. Sementara di gim kedua, Karena lawan keliatan udah sedikit turun, enggak tau dari mental atau fisik, tapi itu menguntungkan. Jadi aku enggak terlalu susah cari poin,” ujar dia.
Jorji memang mendapat perlawanan ketat di gim pertama. Bahkan di skor kritis, Intanon sempat mendapat empat game points. Beruntung, Jorji mampu membalikkan keadaan dan memaksa wakil Thailand tertunduk 25-23.
Sementar di awal gim kedua juga tidak begitu mudah dilalui wakil Merah Putih. Beruntung, setelah interval, delapan poin beruntun membuat Jorji berada di atas angin hingga menyudahi perlawanan 21-9.
“Jadi di gim kedua itu kan pertarungan mental antara aku dan Ratchanok (Intanon) jadi mungkin itu yang buat gim kedua dia banyak melakukan kesalahan sendiri jadi kami ketat banget di gim awal,” ujarnya.
Prestasi Jorji yang mampu menembus semifinal Olimpiade Paris, menjadi catatan sejarah tersendiri bagi dia pribadi dan bulu tangkis Tanah Air. Atlet berusia 24 tahun sukses mengulang torehan manis 16 tahun silam, yang dicatatkan Maria Kristin Yulianti.
Saat itu, Maria Kristin Yulianti berhasil menggapai semifinal Olimpiade 2008 Beijing. Sayang, dia hanya bisa menghadiahi kepingan medali perunggu, setelah gagal melaju ke partai final.
Jorji kini berpeluang untuk melewati catatan sang legenda. Bukan tidak mungkin, atlet Pelatnas Cipayung ini mampu mengulangi cerita manis Susi Susanti, yang pada Olimpiade 1992 Barcelona, berhasil menyabet medali emas.