Indonesia memiliki lebih dari 120 jenis ikan endemik yang hanya hidup di suatu wilayah tertentu, seperti pulau kecil, danau, dan sungai.
Ikan jenis ini sangat banyak dicari oleh masyarakat karena mengandung gizi yang tinggi, rasa yang enak, dan harga yang sangat murah.
Mengingat jumlah spesiesnya yang sangat banyak, seharusnya manusia bisa menahan diri untuk tidak berburu jenis ikan endemik yang berstatus dilindungi.
Tapi akibat keegoisan manusia, ikan pari Jawa akhirnya dinyatakan punah secara resmi oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Jenis-Jenis Ikan Asli Indonesia yang Bisa Dikonsumsi
Sebagai informasi, kepunahan ikan pari Jawa akan menyebabkan kerusakan ketahanan ekosistem perairan.
Agar kepunahan ini tidak terjadi lagi, mari simak daftar ikan asli Indonesia yang berjenis endemik yang jumlahnya masih banyak dan tidak dalam status terancam punah berikut ini.
1. Ikan Tawes (Puntius javanicus)
Ikan Tawes adalah ikan endemik asli Indonesia yang hidup di kawasan sungai, rawa, atau danau.
Biasanya ikan ini mudah ditemukan di pulau Jawa dan Kalimantan yang jenis air sungainya berarus deras.
Bentuk ikan ini seperti wader cakul, namun ukuran tubuh dan sisiknya lebih besar dengan moncong yang runcing.
Di beberapa daerah, ikan ini sangat populer dikonsumsi karena memiliki rasa yang cukup nikmat dan mudah untuk didapatkan karena ikan ini tidak berstatus terancam punah.
2. Lele Lokal (Clarias batrachus)
Ikan yang satu ini sangat populer di masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang cukup lezat dan sangat nikmat untuk disantap bersama sambal.
Di akhir tahun 1980-an, ikan ini sempat menjadi primadona oleh masyarakat Indonesia.
Tapi popularitas ikan bernama latin Clarias batrachus ini berkurang setelah popularitas lele dumbo (Clarias gariepinus) dari Taiwan mulai muncul di pasar Indonesia.
Meski begitu, ikan lele ini masih bisa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, terutama wilayah perairan yang airnya berwarna keruh.
Ciri khas lele lokal ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari lele dumbo dan berwarna hitam kehijauan.
Biasanya di bagian badan terdapat titik-titik dan patil di kedua pangkal sirip dadanya yang berfungsi sebagai alat pertahanan.
Selain arena salah bersaing dari segi ukuran, lele lokal juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk berkembang biak, yaitu 6-8 bulan, sedangkan lele dumbo membutuhkan waktu hanya 3-4 bulan untuk waktu pemeliharaanya.
3. Ikan Wader Cakul (Puntius binotatus)
Ikan Wader Cakul biasanya hidup di daerah Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Biasanya, ikan ini sangat mudah ditemukan di perairan sungai dangkal dengan air yang deras.
Meski memiliki bentuk tubuh yang kecil, ikan ini sangat nikmat untuk dikonsumsi dengan cara di goreng.
Selain cita rasanya yang lezat, ikan ini memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan karena kaya akan protein, asam amino, dan asam lemak.
4. Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)
Ikan Baung adalah sejenis ikan lele yang biasanya hidup di perairan terbuka, seperti sungai atau danau.
Ikan ini sangat populer di kalangan masyarakat, terutama wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Sebab, ikan ini memiliki daging yang tebal dan rasa yang nikmat sehingga sering diolah menjadi sup ikan atau pempek.
5. Ikan Betok (Anabas testudineus)
Ikan yang satu ini sangat umum ditemukan di Pulau Jawa dan hidup di perairan tawar seperti waduk, sawah, rawa, sungai, dan danau.
Namun wilayah yang sangat disukai oleh ikan ini biasanya berada di perairan yang banyak tumbuhan air.
Sebab ikan ini suka hidup bergerombol dan hidup di dalam naungan pohon tumbang serta akar tumbuhan air.
Uniknya, ikan buas yang satu ini ternyata memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan, seperti meningkatkan daya ingat, menambah massa otot, dan mencegah pengeroposan tulang.
6. Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotaenia)
Ikan asli Indonesia selanjutnya adalah ikan wader pari yang bisa ditemukan di daerah tropis.
Di Indonesia sendiri, ikan ini bisa ditemukan di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Lombok yang memiliki aliran sungai yang tidak terlalu deras.
Ikan ini sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat karena kaya akan nutrisi baik, seperti protein, vitamin, kalsium, dan omega 3.
7. Ikan Belida (Chitala lopis)
Ikan endemik Indonesia yang bisa dikonsumsi selanjutnya adalah Ikan Belida yang memiliki bentuk menyerupai pisau.
Ikan yang berasal dari Pulau Sumatra ini biasanya hidup di wilayah Sungai Kampar dan Sungai Musi. Itulah sebabnya Kota Palembang menjadikan ikan ini sebagai maskot.
Selain karena populasinya yang banyak, ikan ini juga dijadikan sebagai bahan dasar makanan khas daerah Sumatra Selatan, yaitu pempek, kerupuk, dan kemplang.
Jika pernah mencicipi pempek buatan Palembang asli, Anda pasti bisa membayangkan cita rasa lezat yang dimiliki oleh ikan ini.
8. Ikan Dewa (Tor soro)
Ikan ini menjadi buruan masyarakat Pulau Jawa dan Sumatra, terutama ketika acara keagamaan.
Bagi beberapa suku adat, ikan ini dianggap sebagai suatu hal yang positif. Itulah sebabnya, ikan ini sangat dilestarikan dan diistimewakan layaknya dewa.
Bagi suku Batak, ikan Dewa ini sering disajikan dalam acara adat, seperti pernikahan, kelahiran, dan lain-lain.
Saking istimewa dan banyak diburu masyarakat, ikan ini dijual di harga yang cukup tinggi, terutama saat menjelang acara keagamaan.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
Leave a Reply
Lihat Komentar