Bikin Kumuh, UNHCR Didesak Carikan Tempat bagi Pencari Suaka di Setiabudi


Camat Setiabudi Jakarta Selatan, Iswahyudi sudah lelah harus setiap hari bolak-balik menertibkan para Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka asal Afghanistan yang menetap di kawasan sekitar kantor UNHCR.

“Tiap hari kita tertibkan, tiap hari sekarang, saya sudah (tertibkan), dateng lagi begitu karena memang tidak disediakan tempat di UNHCR jadinya dia di luar seperti itu,” kata Iswahyudi ketika dihubungi, di Jakarta, Minggu (4/8/2024).

Ia mendesak agar pihak UNHCR untuk mencarikan tempat bagi para pencari suaka tersebut. “Kita sudah minta disediakan tempat di dalam kantornya (UNHCR), yang sedikit representatif lah, jadi mereka nggak keluar seperti itu. Cuman sampai sekarang belum,” ucapnya.

Hingga Minggu (4/8/2024), para pencari suaka terpantau sedang  duduk-duduk dan tiduran di trotoar. Mereka membuat tempat tinggal yang terbuat dari alas terpal dan payung. Tampak juga beberapa spanduk yang mereka buat.

Hal ini membuat jalan di kawasan tersebut menjadi kumuh, karena sampah berserakan dan pakaian terjemur pada tali yang mereka ikat di pohon. Masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas turut mengeluhkan keberadaan para WNA.

“Kami ingin menyampaikan kepada pemerintah Indonesia dan rakyatnya bahwa UNHCR menghentikan bantuan keuangan yang diberikan pada pengungsi. Kami tidak punya tempat tinggal, tidak ada makanan, tidak ada kesehatan, tidak ada pendidikan,” demikian tertulis dalam salah satu spanduk yang terpasang.

Pada sekitar sebulan yang lalu, tenda para pencari suaka itu dibongkar Satpol PP. Pengungsi WNA juga ada yang ikut dibawa petugas.