Kemenangan Noah Lyles dari Amerika Serikat dalam nomor sprint 100 meter putra Olimpiade Paris 2024 memicu kontroversi. Lyles mengalahkan Kishane Thompson dari Jamaika dengan selisih waktu yang sangat tipis, hanya 0,005 detik.
Hasil akhir menunjukkan Lyles mencatatkan waktu 9,784 detik, sementara Thompson 9,789 detik.
Kontroversi muncul setelah foto finis tersebar di media sosial. Dalam foto tersebut, kaki Thompson tampak melintasi garis finis lebih dulu, sementara kaki Lyles sedikit di belakang. Namun, tubuh Lyles terlihat sedikit lebih maju daripada Thompson.
Netizen pun ramai memperdebatkan siapa yang seharusnya berhak mendapatkan medali emas.
Beberapa berpendapat bahwa Thompson layak menjadi juara karena kakinya lebih dulu melewati garis finis.
Namun, menurut peraturan World Athletics, waktu pelari dicatat ketika bagian tubuh selain kepala, leher, lengan, kaki, tangan, atau telapak kaki, melintasi garis finis.
Dalam hal ini, meskipun kaki Thompson lebih dulu melewati garis, tubuh Lyles yang sedikit lebih maju menjadi penentu kemenangan. Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar atletik.
Meskipun kontroversial, kemenangan Lyles tetap sah menurut peraturan yang berlaku.
Amerika Serikat sendiri saat ini berhasil menduduki puncak klasemen perolehan medali di ajang Olimpiade Paris 2024 dengan torehan 19 emas, 26 perak, dan 26 perunggu, untuk menggeser posisi China yang sebelumnya menjadi pemimpin selama beberapa hari.
China kini berada di peringkat kedua dengan mengumpulkan 19 emas, 15 perak, dan 11 perunggu. Sementara tuan rumah Prancis berada di posisi ketiga dengan 12 emas, 14 perak, dan 18 perunggu. Prancis unggul jumlah perak dan perunggu dari Australia yang membuntutinya di peringkat empat dengan mengumpulkan 12 emas, 11 perak, dan 8 perunggu.