Terduga Teroris di Batu Ternyata Sering di Bully saat Sekolah


Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan terduga teroris inisial HOK (19) yang ditangkap di Kota Batu, Malang putus sekolah sejak SD. HOK juga kerap kali dibully oleh teman sebayanya.

“Jadi kita mencoba melakukan profiling terhadap tersangka HOK, tersangka HOK ini memang sejak beberapa tahun terakhir tidak lagi mengikut pendidikan formal. Riwayat pendidikan yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan terakhir mengikuti pendidikan formal itu hanya sampai SD kalau yang kita catat,” ujar Jubir Densus 88 Kombes Aswin kepada wartawan, di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/8/2024). 

Lebih lanjut Aswin menjelaskan saat SMP hingga SMA, HOK mengikuti pendidikan secara informal. Namun, saat SMA kata Aswin HOK seringkali di bully oleh teman-temannya.

“Jadi selebihnya yang bersangkutan mengikuti pendidikan-pendidikan dalam bentuk, susah mengkategorikan formal ya, formal karena yang bersangkutan juga lulus juga ya. Lulus SD, lulus SMP kemudian, tapi dia tidak mengikuti di sekolah yang SMP atau SD seperti yang dimaksud,” kata dia.

“Kemudian terakhir, yang bersangkutan pada saat kelas, SMA kelas 1, itu keluar dari sebuah pondok pesantren ya, itu setara dengan kelas 1 SMA waktu itu yang bersangkutan karena menurutnya dia sering di bully, sering di bully dan sering diejek oleh teman-temannya,” tambahnya.

Tak hanya itu Aswin mengatakan, HOK seringkali mendapatkan teguran karena melakukan pelanggaran.

“Yang bersangkutan juga sering mendapat teguran karena melakukan berbagai pelanggaran. Itu terakhir pendidikan formalnya dia setingkat kelas 1 SMA. Tapi bukan di SMA, tapi di pondok pesantren,” ucapnya.