Ancaman terhadap Muslim Inggris Meningkat Tajam, Ini Pemicunya


Ancaman terhadap Muslim di Inggris, seperti pemerkosaan dan kematian, telah meningkat lima kali lipat. Hal ini dipicu oleh lonjakan aktivitas sayap kanan ekstrem dalam satu pekan terakhir.

Data dari kelompok pemantau yang melacak pengaduan kejahatan kebencian anti-Muslim, Tell Mama, menyebut warga Muslim telah mendapatkan ancaman lebih banyak, di mana insiden kejahatan kebencian meningkat tiga kali lipat.

“Muslim di Inggris telah diteror oleh peningkatan aktivitas sayap kanan ekstrem sejak Senin, yang secara langsung terkait dengan peningkatan besar dalam kejahatan kebencian anti-Islam,” menurut analisis awal dari Tell Mama pada Minggu (4/8/2024).

Kelompok pemantau itu menyebut peningkatan ketakutan yang dialami Muslim di Inggris secara langsung terkait dengan ekstrem kanan.

Direktur Tell Mama, Iman Atta, mengatakan data awal menunjukkan tren yang jelas. “Hal ini disebabkan oleh misinformasi dan disinformasi ekstrem kanan setelah serangan Southport, yang secara keliru mengaitkan Muslim dengan insiden tersebut,” kata dia, seperti dikutip The Guardian, Senin (5/8/2024).

“Hal ini menyebabkan pawai kebencian anti-Muslim ekstrem kanan di seluruh Inggris, dan ekstrem kanan memobilisasi dan menyebarkan lebih banyak kebencian daring. Ini adalah akibat langsung dari lonjakan aktivitas ekstrem kanan.”

“Pawai dan kekerasan tersebut meneror masyarakat. Orang-orang tidak ingin terlihat, tidak ingin pergi ke masjid. Orang-orang mungkin memiliki kekhawatiran yang sah tentang imigrasi, tetapi itu tidak berarti mereka merusak masjid atau menyerang atau mengancam komunitas Muslim,” Atta melanjutkan.

Menurut Tell Mama, sebanyak 10 masjid telah menghadapi serangan atau ancaman, termasuk tempat ibadah umat Islam di Southport, Liverpool, dan Hartlepool.

Kelompok tersebut mengatakan orang-orang menjadi terlalu takut untuk meninggalkan rumah mereka, dengan wanita yang mengenakan penutup kepala seperti jilbab menghadapi ancaman di jalan.

Peningkatan tersebut berasal dari angka awal yang dikumpulkan dari 26 Juli hingga 2 Agustus, dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Data tersebut mencakup insiden daring dan di dunia nyata.

Lembaga amal tersebut mengatakan angka setahun lalu sudah lebih tinggi dari biasanya karena meningkatnya insiden kejahatan kebencian yang dipicu oleh konflik Israel-Gaza. Data lengkap berdasarkan pengalaman Tell Mama dan Community Security Trust (CST), yang memantau insiden kebencian anti-Yahudi, ancaman dan serangan tidak dilaporkan.

Sementara data Polisi Inggris menyebut setelah dimulainya konflik Israel-Gaza tahun lalu, pihaknya mencatat peningkatan yang lebih tinggi daripada CST dalam kejahatan kebencian antisemit.