Industri Gim Lokal Tumbuh Pesat, AGI Soroti Peran Pemerintah dan Modal


Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, menyatakan keyakinannya bahwa industri gim dalam negeri akan terus mengalami pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun mendatang. 

Menurutnya, berbagai faktor pendukung, seperti terbukanya akses kerja sama dan investasi internasional, serta dukungan pemerintah, akan menjadi kunci kemajuan industri gim di Indonesia.

“Kualitas produk Indonesia yang semakin membaik, akses yang lebih mudah terhadap kerja sama dan investasi internasional, serta dukungan pemerintah dalam bentuk pendanaan, pendidikan, dan regulasi yang lebih jelas, merupakan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini,” ujar Cipto dikutip dari Antara, Rabu (7/8).

Lebih lanjut, Cipto menambahkan bahwa perkembangan positif industri gim di Indonesia juga tercermin dari beberapa judul gim lokal yang berhasil meraih kesuksesan di pasaran, seperti “Coral Island”, “Potion Permit”, “A Space for the Unbound”, dan “Coffee Talk”. Kehadiran gim-gim ini menunjukkan bahwa sektor industri kreatif, khususnya di bidang gim, semakin diminati oleh masyarakat luas.

“Semakin banyaknya gim yang dihasilkan oleh pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) juga menunjukkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri ini, baik dari segi kemampuan teknis maupun kewirausahaan,” jelasnya.

Meskipun demikian, Cipto mengakui bahwa industri gim masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal pendanaan. 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pembukaan akses yang lebih luas terhadap modal untuk memaksimalkan potensi para pelaku industri gim.

“Tantangan pendanaan ini mulai diatasi melalui partisipasi Indonesia dalam berbagai acara internasional, serta penyelenggaraan acara bisnis seperti IGDX di dalam negeri. Namun, tidak semua pelaku industri memiliki modal yang cukup untuk berpartisipasi dalam acara-acara internasional, dan tidak semua calon mitra bisnis dapat hadir di Indonesia,” imbuhnya.

Cipto juga menyoroti peran penting pemerintah dalam mendukung kemajuan industri gim lokal. Pemerintah, menurutnya, dapat berperan aktif dengan memfasilitasi pelaku industri dalam acara-acara bisnis, menyediakan program pelatihan, dan menyusun regulasi yang mendukung.

“Pemerintah sangat mampu mempercepat perkembangan industri ini, namun perlu diingat bahwa dukungan tersebut tidak boleh membuat pelaku industri menjadi manja. Sektor swasta harus tetap mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah,” tegasnya.

Berdasarkan data dari laporan “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021. 

Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua, yaitu sebesar 9,17 persen, setelah subsektor televisi dan radio yang tumbuh 9,48 persen.