Telkomsel menunjukkan komitmennya terhadap program ramah lingkungan yang dijuluki Jaga Bumi, bagian dari Environmental Social Governance (ESG) mereka.
Program ini bertujuan untuk menjaga dan merawat bumi dari berbagai aktivitas yang merusak lingkungan, salah satunya dengan mendaur ulang limbah plastik dari bekas cangkang kartu SIM.
Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, mengungkapkan bahwa limbah plastik dari cangkang kartu SIM yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 tahun untuk terurai, kini bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.
“Kami mendaur ulang bekas cangkang kartu SIM menjadi bata kotak untuk jalanan alias paving block hingga dudukan ponsel alias phone holder,” ujar Saki dalam acara Telkomsel Media Gathering di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Hingga saat ini, Telkomsel telah memproduksi sekitar 75.000 paving block dan 20.000 phone holder dari hasil daur ulang limbah tersebut.
Paving block ini nantinya akan digunakan sebagai material pembangunan gedung baru di Telkomsel Smart Office, sementara phone holder akan didistribusikan ke berbagai outlet mitra mereka.
Telkomsel tidak hanya mendaur ulang limbah dari cangkang kartu SIM mereka sendiri, tetapi juga membantu operator lain di Indonesia untuk mengolah limbah plastik serupa. Limbah ini dikumpulkan dari berbagai outlet mitra Telkomsel di seluruh Indonesia, kemudian diolah oleh perusahaan pengelolaan limbah plastik bernama PlusTik menjadi paving block dan phone holder.
Program daur ulang ini dianggap penting dalam mendukung inisiatif Jaga Bumi Telkomsel.
“Hal ini menjadi alasan mengapa kami melakukan daur ulang bekas cangkang kartu SIM guna mengurangi limbah plastik yang berasal dari produk kami. Selain mendukung ESG, hasil daur ulang juga bisa dipakai untuk hal bermanfaat dan tidak menjadi sampah,” jelas Saki.
Sebagai bagian dari program Jaga Bumi, hingga Juli 2024, Telkomsel mencatat 86.758 transaksi penukaran poin untuk program ini dari 65.433 pelanggan, yang setara dengan nilai Rp688.895.000.
Inisiatif ini menunjukkan bagaimana Telkomsel berkomitmen tidak hanya dalam layanan telekomunikasi, tetapi juga dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Program Jaga Bumi menjadi langkah nyata Telkomsel dalam mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan, sambil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui produk daur ulang yang fungsional dan bernilai tambah.