Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Kamis (15/8/2024).
Hasto ke KPK dalam rangka diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek strategis kereta api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Saya minta maaf tidak bisa hadir karena saya besok menerima panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi tetapi karena besok ada diskusi yang sangat penting yang sudah direncanakan dua minggu yang lalu maka saya mengusulkan kepada KPK untuk datang pada hari ini,” kata Hasto.
Mulanya, Hasto meminta maaf atas absennya dalam diskusi mengenai Kedaulatan Pangan di Indonesia (Beras, Kedelai, Jagung) yang diselenggarakan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024). Kemudian ia menjelaskan bahwasanya ketidakhadirannya ini karena dirinya meminta KPK untuk menjadwalkan ulang pemeriksannya sebagai saksi yang harusnya berlangsung besok, Jumat (16/8/2024).
Kehadirannya ini juga didasarkan atas keterangan Wakil Sekjen PDIP, Yoseph Aryo Adhi Darmo, yang turut menjabat sebagai Kepala sekretariat Tim Pemenangan Presiden, Tim Kampanye Jokowi-KH. Maruf Amin.
“Nah detailnya nanti kami akan tindak lanjuti setelah dilakukan pemberian keterangan di KPK,” ucapnya.
Turut didampingi oleh dua kuasa hukum PDIP, Ronny Talapessy dan Joy Tobing, Hasto memastikan kesaksiannya akan dilakukan dengan penuh tanggungjawab.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yoseph Aryo Adhie mengakui ikut diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Yoseph menyebut, pemanggilan yang dilakukan tim penyidik KPK berkaitan soal hubungan dirinya dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS).
“Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhie kepada wartawan, Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Adhie menjelaskan pertemuan dengan BKS itu adalah dalam kapasitas dirinya sebagai kepala sekretariat tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
Kepada BKS, ia melaporkan mengenai adanya beberapa operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Amin yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, yang harus ditindaklanjuti.
“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasionl Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi,” kata dia.
Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Budi Karya Sumardi merupakan perintah dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.”Penugasan saya menghadap Pak Budi Karya Sumadi atas perintah Bapak Hasto Kristiyanto,” kata dia.