Wuling Motors memilih untuk fokus memenuhi kebutuhan konsumen kendaraan dalam negeri ketimbang memikirkan kebijakan insentif pemerintah dalam pemasaran mobil hybrid.
Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom menyampaikan bahwa perusahaan akan tetap memasarkan kendaraan hybrid meskipun pemerintah tidak memberikan insentif.
“Kita masih tetap memasarkan hybrid ya, karena kita di Cikarang punya fasilitas produksi EV, hybrid, dan ICE,” kata Brian di sela-sela kegiatan media test drive bertajuk ‘Driving The Future of Comfort‘ di Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/8/2024).
“Memang kalau kita lihat pasarnya hybrid kan sudah ada dan berkembang. Jadi kita tetap akan bermain di hybrid juga dengan Almaz Hybrid,” lanjutnya.
Brian menyebut Almaz Hybrid, yang hadir sejak 2022, masih berperan penting bagi penjualan kendaraan Wuling di Indonesia.
![post-cover](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/08/Whats_App_Image_2024_08_15_at_15_32_43_2e85935a74.jpeg)
Dia menyampaikan bahwa Wuling Motors menyediakan berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kebutuhan konsumen, mulai dari kendaraan dengan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE), kendaraan hybrid, hingga kendaraan elektrik (Electric Vehicle/EV).
“Kita kompeten untuk bikin hybrid, EV, dan ICE, jadi kita akan bagi market-nya saja. Kalau misalkan hybrid ada market-nya, kita sudah punya produk, misalnya EV market-nya tumbuh, kita sudah punya produknya,” katanya.
“Jadi, kita menyiapkan apa yang konsumen butuhkan, nanti konsumen tinggal memilih. Jadi bukan ada kebijakan, tapi karena konsumen butuh akan itu, ya kita ambil,” imbuh Brian.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tidak ada perubahan kebijakan terkait pajak penjualan atas barang mewah yang ditanggung pemerintah tahun ini.
Artinya, pemerintah tahun ini tidak akan memberikan insentif dalam pemasaran kendaraan hibrida sebagaimana harapan produsen otomotif.
Airlangga mengemukakan bahwa penerimaan pasar terhadap kendaraan hybrid dinilai sudah cukup baik meskipun pemerintah tidak memberikan insentif untuk mendukung pemasarannya.