Diabetes telah menjadi tantangan kesehatan global, dengan berbagai jenisnya yang memengaruhi jutaan orang. Meskipun sebagian besar orang mengenal diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, bentuk yang kurang dikenal, yang sering disebut sebagai diabetes Tipe 1,5, juga telah muncul.
Kondisi hibrida ini memiliki karakteristik diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, sehingga sulit didiagnosis dan ditangani. Ada beberapa yang perlu Anda ketahui tentang apa itu diabetes Tipe 1,5, gejalanya yang tidak biasa, dan cara menanganinya secara efektif, mengutip Times of India.
Diabetes tipe 1,5, juga dikenal sebagai Diabetes Autoimun Laten pada Orang Dewasa (LADA), adalah bentuk diabetes yang muncul pada usia dewasa. Diabetes ini memiliki ciri-ciri diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 tetapi lebih erat hubungannya dengan Tipe 1. Pada LADA, sistem imun secara keliru menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas, yang menyebabkan penurunan produksi insulin secara perlahan.
Tidak seperti diabetes Tipe 1, yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak, diabetes Tipe 1,5 berkembang lebih lambat. Pasien mungkin awalnya salah didiagnosis dengan diabetes Tipe 2.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetes Care menyoroti bahwa pasien LADA sering kali memerlukan terapi insulin lebih cepat daripada mereka yang menderita diabetes Tipe 2. Ini karena pankreas mereka pada akhirnya kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin yang cukup.
Gejala Diabetes yang Tidak Biasa
Diabetes tipe 1,5 dapat menunjukkan gejala yang mirip dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, tetapi ada beberapa tanda tidak biasa yang perlu diwaspadai. Misalnya merasa lelah terus-menerus, bahkan setelah istirahat cukup, dapat mengindikasikan tubuh tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan karena produksi insulin terganggu.
Penurunan berat badan yang cepat atau tidak disengaja, meskipun makan secara teratur, merupakan tanda bahaya bahwa tubuh tidak menggunakan glukosa dengan benar sebagai energi. Gejala lainnya, kadar gula darah tinggi dapat memengaruhi lensa mata, menyebabkan perubahan penglihatan yang berfluktuasi.
Jika menyadari bahwa Anda sering mengalami infeksi, terutama pada kulit atau gusi, hal ini bisa jadi terkait dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. LADA juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri, sehingga luka atau memar mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, gejala-gejala ini sering disalahartikan sebagai diabetes tipe 2, yang menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Cara Mengelola Diabetes Tipe 1,5 Secara Efektif
Penanganan diabetes tipe 1,5 memerlukan kombinasi strategi yang mengatasi aspek autoimun penyakit ini dan kebutuhan akan regulasi insulin. Ada beberapa pendekatan sebagai penanganan yang efektif.
Misanya, karena pasien LADA pada akhirnya memerlukan insulin, memulai terapi lebih awal dapat membantu mempertahankan sel-sel penghasil insulin yang tersisa di pankreas. Sebuah studi dari Diabetologia menunjukkan bahwa intervensi insulin lebih awal dapat memperlambat perkembangan LADA.
Sementara mengonsumsi makanan yang kaya akan makanan utuh, termasuk sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat, dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Menghindari gula olahan dan karbohidrat olahan sangat penting untuk mencegah lonjakan gula darah.
Aktivitas fisik berperan penting dalam mengelola kadar gula darah. Melakukan olahraga teratur, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda, membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga berat badan yang sehat.
Selain itu, memantau kadar gula darah Anda adalah kunci untuk manajemen diabetes yang efektif. Pemantauan rutin membantu Anda memahami bagaimana tubuh merespons berbagai makanan, aktivitas, dan obat-obatan.
Bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan, termasuk ahli endokrinologi dan ahli gizi, sangat penting dalam mengelola LADA. Rencana perawatan yang disesuaikan dengan aspek unik diabetes Tipe 1.5 dapat meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.