Untuk menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas) yang terus merosot, tim dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina bakal menyambangi China, pada akhir bulan ini.
Kehadiran tim ini untuk mempelajari secara langsung teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dari perusahaan migas asal China, Sinopec. Dengan teknologi EOR ini, cadangan minyak yang tersimpan di sumur-sumur tua bisa dimanfaatkan.
“Tim dari Pertamina dan Ditjen Migas akan ke China untuk melihat teknologinya (EOR) di sana,” ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (20/8/2024).
Selanjutnya, lanjut Ariana, tim Sinopec akan datang ke Indonesia untuk melihat calon kandidat lapangan migas yang akan diterapkan teknologi EOR. “Tim dari China akan ke Indonesia yang akan melihat kandidat dari 5 lapangan tersebut,” sambung Ariana.
Saat ini, kata dia, ada 5 lapangan yang dimaksud adalah lapangan milik Pertamina EP yakni Lapangan Rantau, Lapangan Tanjung, Lapangan Pamusian, Lapangan Jirak dan Lapangan Zulu.
Ariana melanjutkan, kerja sama yang akan terjalin antara Pertamina dan Sinopec berupa Kerja Sama Oeprasi (KSO) dengan Pertamina sebagai operator.
Ariana juga tidak memberikan informasi lanjutan terkait estimasi tambahan minyak yang akan diperoleh Pertamina dengan penerapan EOR dengan teknologi dari Sinopec karena masih harus dilakukan evaluasi dan potensi lapangan oleh tim yang diterjunkan oleh Sinopec.
“Belum (tahu estimasi). Nanti tim dari China akhir Agustus atau awal September akan ke sini untuk melihat 5 lapangan itu termasuk mengevaluasi potensi jika teknologi dari China itu diterapkan,” pungkas Ariana.
Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi (PHE) dikabarkan akan meneken non-disclosure agreement (NDA) dengan perusahaan minyak dan gas asal Tiongkok, Sinopec. Penandatanganan kerja sama ini dijadwalkan akan berlangsung pada akhir bulan ini.
“Insha Allah, akhir bulan ini, PHE akan menandatangani untuk penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery atau EOR mereka,” ujar Wakil Direktur PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, Selasa (20/8/2024).
Dengan adanya teknologi EOR dari Sinopec, Wiko yakin dapat meningkatkan lifting minyak PHE yang saat ini masih menduduki posisi pertama sebagai penghasil minyak terbesar di RI. “Dengan EOR kami yakin bisa meningkatkan jumlah produksi migas,” kata dia.