Pelatih tim angkat besi Indonesia, Muhammad Rusli menyampaikan harapannya untuk memiliki fasilitas tempat latihan sendiri, selepas prestasi gemilang yang dicatatkan Rizki Juniansyah, peraih medali emas Olimpiade 2024 Paris.
Medali emas yang ditorehkan Rizki sekaligus menjadi medali ke-15 yang disumbang kontingen angkat besi sejak Olimpiade 2000 di Sydney.
Sebelumnya sudah ada 14 medali yang berasal angkat besi, dengan rincian tujuh perak dan tujuh perunggu.
Muhammad Rusli, mengungkapkan selama ini pelatnas angkat besi dilakukan menumpang di pangkalan mariner, Kwini, Jakarta Pusat karena Eko Yuli Irawan dan kolega belum memiliki tempat latihan khusus.
“Kami ada pelatnas di Mes Kwini di Pangkalan Mariner, Senen. Kami masih numpang. Kalau bulu tangkis kan sudah punya sendiri, kalau kami belum, kami masih diberi tempat lah, numpang sama mariner,” ujarnya saat menjadi bintang tamu di program Arena Talk, dalam tayangan YouTube Inilah.com, dikutip Jumat (23/8/2024).
Berkaca dari hal itu, Rusli berkeinginan agar anak-anak asuhnya segera bisa memiliki fasilitas pelatihan yang lebih memadai, permanen dan milik sendiri.
“Harapan kami sih sebenarnya angkat besi bisa punya sasana ya. Memang itu yang kami bilang masih belum punya itu,” tambahnya.
Selama ini, para lifter Indonesia telah menunjukkan prestasi gemilang, termasuk membawa pulang medali dari berbagai kompetisi internasional.
Namun, kebutuhan akan fasilitas pelatihan yang layak menjadi salah satu tantangan yang perlu segera diatasi untuk terus meningkatkan prestasi atlet.
Kemenpora sendiri tengah mengebut pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC) guna mendukung fasilitas latihan angkat besi.
Selain angkat besi, pembangunan CYESC nantinya akan digunakan untuk pusat latihan cabang olahraga gymnastic, badminton, panahan dan beberapa cabor prioritas Olimpiade lainnya.