Masih Numpang Latihan, Menpora Dito Janji Pelatnas Angkat Besi Punya Markas Baru di Cibubur


Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberikan tanggapan terkait kondisi Pelatnas angkat besi Indonesia yang hingga kini masih harus menumpang untuk melakukan latihan. Hal ini mencuat setelah pelatih tim angkat besi nasional, Muhammad Rusli, mengungkapkan bahwa para atlet, termasuk Eko Yuli Irawan dan kolega, masih berlatih di Pangkalan Marinir, Kwini, Jakarta Pusat, karena belum memiliki fasilitas pelatihan yang permanen.

Menanggapi hal tersebut, Menpora Dito menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah mempersiapkan kompleks olahraga terpadu di Cibubur yang akan menjadi pusat pelatihan bagi cabang-cabang olahraga prioritas untuk Olimpiade.

“Kompleks di Cibubur itu sangat luas, berhektar-hektar, dan akan difokuskan untuk sembilan cabang olahraga, termasuk gimnastik, angkat besi, renang, panjat tebing, taekwondo, dan bulu tangkis. Nanti, kita akan mengintegrasikan junior dan senior di sana,” ujar Dito kepada Inilah.com, Sabtu (24/8/2024).

Menurut Dito, pembangunan pusat pelatihan di Cibubur adalah langkah strategis untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional, khususnya di Olimpiade. Pusat pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi permanen bagi para atlet nasional yang selama ini berlatih di lokasi terpisah.

“Nantinya, untuk persiapan Olimpiade 2028, tidak akan ada lagi alasan soal kurangnya fasilitas. Kompleks di Cibubur akan siap digunakan,” tegasnya.

Menpora Dito juga mengungkapkan rencananya untuk membawa awak media melihat langsung progres pembangunan pusat pelatihan tersebut. Jika semua berjalan sesuai rencana, pusat pelatihan di Cibubur akan rampung pada Oktober 2024.

Sebelumnya, pelatih tim angkat besi Indonesia, Muhammad Rusli, menyatakan harapannya agar para atlet angkat besi dapat memiliki fasilitas pelatihan yang memadai dan permanen, terutama setelah keberhasilan Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris.

“Kami masih numpang latihan di Mes Kwini di Pangkalan Mariner, Senen. Kalau bulu tangkis sudah punya fasilitas sendiri, kami masih menumpang,” ungkap Rusli.

Rusli berharap bahwa prestasi yang diraih oleh Rizki Juniansyah, yang merupakan medali emas ke-15 untuk kontingen angkat besi sejak Olimpiade 2000 di Sydney, bisa menjadi dorongan bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi angkat besi.

“Kami berharap angkat besi bisa segera memiliki sasana yang permanen dan memadai,” tambahnya.