Binance Dikecam, Sita Uang Kripto Warga Palestina atas Suruhan Israel


Binance, salah satu perusahaan pertukaran mata uang kripto terbesar menghadapi reaksi keras karena diduga menyita kripto dari warga Palestina atas permintaan tentara Israel.

Ray Youssef, salah satu pendiri Paxful, platform kripto peer-to-peer dan CEO di Noones, mengatakan pada X bahwa Binance telah menyita semua dana dari semua warga Palestina. “Binance telah menyita semua dana dari semua warga Palestina sesuai permintaan IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Mereka menolak mengembalikan dana tersebut. Semua banding ditolak,” tulis Youssef, mengutip The New Arab (TNA).

“Saya telah menerima ini dari beberapa sumber. Semua warga Palestina terkena dampaknya dan melihat bagaimana keadaannya, semua warga Lebanon dan Suriah akan mendapatkan perlakuan yang sama. Bukan kunci Anda, bukan koin Anda,” Youssef menambahkan.

CEO tersebut membagikan surat dari sumbernya di Binance, merujuk pada surat yang ditandatangani pada November 2023 oleh Paul Landes, kepala Biro Nasional Israel untuk Pendanaan Terorisme, sebagai tanggapan kepada pengguna Palestina yang memohon untuk mengembalikan dana mereka.

Surat yang ditulis dalam bahasa Ibrani itu menyebutkan, menurut undang-undang antiterorisme, Menteri Pertahanan diizinkan untuk memerintahkan penyitaan sementara atas harta milik organisasi teroris, serta penyitaan atas harta benda yang digunakan untuk melakukan kejahatan. Dana tersebut diduga ditransfer oleh Perusahaan Bursa Efek Dubai di Jalur Gaza, yang dinyatakan sebagai “organisasi teroris”, menurut surat tersebut.

Youssef juga membagikan video dari seorang warga Palestina yang konon mengonfirmasi bahwa “Israel memberikan tekanan besar pada Binance dan semua bursa lainnya untuk menyita dana semua warga Palestina”.

Perusahaan tersebut kemudian menerima reaksi keras, dengan banyak pengguna daring menyerukan boikot. “Saatnya memboikot @binance. Mereka bekerja sama dengan #IsraeliApartheid untuk menyita dan membekukan aset saudara-saudari kita berdasarkan tuntutan Israel. Kripto dimaksudkan untuk didesentralisasi, bukan dikendalikan oleh pemerintah. Saya menghapus akun saya, sekarang saatnya kalian,” tulis seorang pengguna di X.

“AMBIL DANA ANDA DARI BINANCE. Mereka mendukung Genosida dan tunduk pada Israel untuk membekukan aset di Palestina. Bayangkan apa yang dapat mereka lakukan dengan dana Anda,” tulis yang lain .

“Malu pada @binance karena mencuri uang orang,” kata yang lain.

Binance membantah telah memblokir mata uang kripto dari semua warga Palestina, dan mengatakan kepada Cointelegraph, “Hanya sejumlah kecil akun pengguna, yang terhubung dengan dana terlarang, yang diblokir dari bertransaksi”. Juru bicara itu juga mengatakan perusahaan mematuhi peraturan sanksi yang berlaku secara internasional, sama seperti lembaga keuangan lainnya. 

Data dari perusahaan perangkat lunak Similarweb yang dikutip Cointelegraph menemukan bahwa Palestina adalah “pasar kecil” untuk Binance. Pangsa lalu lintasnya berjumlah sekitar 0,05 persen dari kunjungan Binance selama setahun terakhir. Namun, lalu lintas Palestina melonjak hingga lebih dari 80 persen sejak Agustus 2023.