Grup band pop Swedia ABBA telah meminta tim kampanye calon presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk berhenti memainkan lagu-lagu mereka di acara kampanyenya. ABBA menyatakan tidak memberikan izin untuk penggunaan lagu-lagu tersebut.
Label rekaman band tersebut mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis (29/8/2024) setelah sejumlah lagu mereka yang paling terkenal, termasuk Dancing Queen, Money, Money, Money, dan The Winner Takes It All dimainkan pada rapat umum Trump di Minnesota bulan lalu.
“Bersama para anggota ABBA, kami menemukan adanya video yang dirilis yang memperlihatkan musik ABBA digunakan di acara-acara Trump. Oleh karena itu, kami meminta agar penggunaan lagu-lagu tersebut segera dihapus dan diturunkan,” kata label rekaman Universal Music dalam rilis berita.
Ini bukan pertama kalinya artis terkenal mempermasalahkan penggunaan karya mereka di acara politik Trump tanpa izin. Keluarga artis soul dan funk Isaac Hayes mengancam Trump dengan tindakan hukum awal bulan ini atas penggunaan lagu-lagu musisi tersebut tanpa izin.
Pada bulan Juli, seorang jurnalis dari media Swedia Svenska Dagbladet melaporkan bahwa The Winner Takes It All telah diputar selama acara kampanye Trump di Minnesota. Terlihat klip video berdurasi 10 menit dari ABBA membawakan beberapa lagunya yang paling terkenal kemudian diproyeksikan ke layar besar.
Pada bulan Maret, ahli waris penyanyi Irlandia Sinead O’Connor juga meminta Trump untuk berhenti menggunakan lagu Nothing Compares 2 U milik penyanyi itu di acara kampanye.
“Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Sinead akan merasa jijik, sakit hati, dan terhina jika karyanya disalahartikan dengan cara ini oleh seseorang yang ia sebut sebagai ‘setan Alkitabiah.’ Sebagai pelindung warisannya, kami menuntut agar Donald Trump dan para pengikutnya segera berhenti menggunakan musiknya,” demikian pernyataan bersama dari pihak keluarga dan label rekaman O’Connor saat itu.
Selama bertahun-tahun, penyanyi terkenal seperti Tom Petty, Adele, R.E.M., dan Celine Dion telah menyuarakan keluhan serupa. Awal bulan ini, Trump juga membagikan gambar kecerdasan buatan (AI) palsu yang menggambarkan megabintang Taylor Swift mendukungnya di media sosial.