Pedayung Italia Giacomo Perini didiskualifikasi dan kehilangan medali perunggu Paralimpiade setelah ia ditemukan memiliki telepon seluler di kapalnya di Paris pada hari Minggu (1/9/2024). Namun atlet tersebut mengatakan itu adalah ketidaksengajaan dan tidak pernah menggunakannya untuk berkomunikasi.
Perini, 28, finis ketiga di final dayung tunggal putra PR1, klasifikasi bagi mereka yang hanya menggunakan lengan dan bahu untuk mendayung, tetapi kegembiraannya berumur pendek karena World Rowing kemudian mengumumkan diskualifikasinya.
“Pada final tunggal putra PR1, atlet Italia tersebut kedapatan menggunakan peralatan komunikasi selama perlombaan, yang merupakan pelanggaran terhadap peraturan 28 dan Lampiran R2, Aturan Tambahan peraturan 28,” kata pernyataan World Rowing, mengutip Reuters.
Perini mengatakan peristiwa itu merupakan sebuah kealpaan. Ia meninggalkan telepon genggamnya di dalam tas kecil di atas perahu yang juga berisi sebotol air. Perini tidak setuju dengan kata-kata dalam pernyataan itu, dengan mengatakan bahwa dia tidak melanggar aturan. “Saya tidak pernah menggunakan telepon seluler di kapal,” katanya.
“Saya memberikan telepon itu kepada juri agar mereka dapat melihat bahwa panggilan terakhir adalah dari malam sebelumnya, dengan psikolog. Peraturan tidak mengatakan bahwa Anda tidak boleh membawa telepon, tetapi Anda tidak boleh berkomunikasi,” jelas Perini kepada ANSA.
Aturan yang dimaksud menyatakan ‘tidak ada komunikasi dengan awak kapal yang diizinkan dari luar kapal menggunakan peralatan listrik atau elektronik’. Federasi Dayung Italia mengajukan banding yang kemudian ditolak dan mengatakan mereka sedang bersiap untuk mengajukan banding kembali atas keputusan tersebut kepada Dewan Eksekutif Dayung Dunia.
Erik Horrie dari Australia naik dari posisi keempat, mengantikan posisi Perini. Sementara Benjamin Pritchard dari Inggris meraih emas dan Roman Polianskyi dari Ukraina meraih perak.