Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengakui program-program yang digadang oleh bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyasi cukup bagus.
Hanya saja, Trubus mempertanyakan apakah segudang program itu dapat terlaksana atau tidak. Salah satunya, program soal infrastruktur jalan tol yang terintegrasi.
“Kalau lihat program-program yang ditawarkan sebagus itu, cuma nanti apakah itu bisa terimplementasi, terlaksana? Saya kira itu masih jauh, artinya program yang bersifat jangka panjang itu. Jadi menurut saya programnya pak Dedi ini bagus tapi sulit untuk terimplementasi,” kata Trubus saat dihubungi Inilah.com, di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Trubus menerangkan, dalam mengintegrasikan jalan tol di Jawa Barat tidak mudah. Mengingat, akan melibatkan jalanan pemerintahan pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
Ia menjelaskan hal itu dinilai cukup sulit karena adanya kewenangan pemerintahan di daerahnya tersendiri. Terlebih, jalan tol sangat tergantung kepada kebijakan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
“Jadi harus ada kolaborasi sinergitas, tapi itu sifatnya jangka panjang, nggak bisa jangka pendek apalagi jabatan cuma 5 tahun, persoalan di Jawa Barat dari dulu cuma tarik-menarik itu,” ujar Trubus.
Perbedaan pandangan politik, lanjut dia juga menjadi salah satu pengaruh sulitnya infrastruktur jalan tol. Dulu kala, penawaran jalan tol dari Cileunyi ke Tasik tidak pernah terwujud sampai saat ini karena adanya hal tersebut.
“Padahal era pemerintahan Pak Jokowi itu 10 tahun harusnya sudah jadi. Sudah ditawarkan berkali-kali kan, tapi mereka kan selalu nolak karena pandangan politik beda. Karena disitu banyak anti Jokowi di Jawa Barat itu,” ucap dia.
“Jadi itu yang menyebabkan Jawa Barat itu nggak ada fasilitas, jalan tol juga nggak ada. Dulu sudah ditawarkan, tahun itu, kalau sudah ditawarkan itu harusnya sudah ada jalan tol dari Cileunyi sampai ke Tasik,” tutur Trubus menambahkan.
Diketahui, semua program yang dirancang Dedi dan pasangannya Erwan Setiawan bersifat terintegrasi. Dedi menjelaskan, program unggulan pertama berkaitan dengan infrastruktur jalan. Ia berencana membangun infrastruktur jalan yang terintegrasi, mulai dari jalan tol, jalan provinsi, jalan kabupaten hingga jalan desa.
“Jabar mengalami pertumbuhan tetapi infrastruktur tidak mengalami pertumbuhan, sehingga terjadi kemacetan. Hampir di semua daerah saat ini sering terjadi kemacetan. Bahkan pusat Kota Bandung saat ini selalu macet,” kata Dedi, Kamis (29/8/2024).