Golkar tak Masalahkan Soal Penambahan Kursi Menteri


Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku tidak masalah dengan penambahan jumlah kursi menteri dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, penambahan kementerian dinilai cukup signifikan yakni dari 34 menjadi 44.

“Ya enggak apa-apa kalau dianggap kebutuhan kan mau melakukan percepatan. Enggak ada masalah kok,” kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024).

Bahlil menilai penambahan kementerian tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pemerintah ke depan.

“Tinggal tupoksinya saja saya pikir itu masing-masing pemimpin punya style-nya berbeda,” ucapnya.

Akan tetapi, Bahlil enggan buka suara terkait jatah menteri yang akan diterima Partai Golkar. Menurutnya, publik hanya tinggal menunggu waktu untuk pengumuman menteri tersebut.

“Ya ada deh. Saya memang pernah berdiskusi dalam berbagai topik ya dan saya pikir tunggu tanggal mainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebutkan jumlah menteri akan bertambah di dalam kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Namun, dia belum mengetahui jumlah kementerian secara pasti pada pemerintahan periode 2024-2029 itu. Seperti diketahui, DPR RI pun kini tengah menuntaskan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

“Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri),” kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024), setelah ditanya mengenai isu jumlah menteri menjadi 44 menteri.

Menurut dia, pengisian nama-nama untuk jabatan menteri merupakan hak prerogatif dari Presiden nantinya. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo terkait jumlah jabatan menteri yang akan diberikan kepada PAN.

“Kita tahu itu haknya bapak presiden,” ucap Zulhas.