Dosen Komunikasi Politik UGM dan Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad menilai program pemerintah seperti bantuan sosial (bansos) hingga bagi-bagi pupuk bersubsidi sarat akan kepentingan politik jelang Pemilu 2024.
Program yang juga diedarkan oleh Presiden Joko Widodo ini, dinilai akan menguntungkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau yang sekarang misalnya, contoh ya, pak Jokowi termasuk yang bisa mendapatkan manfaat besar dari situ (pemberian bantuan negara) dan ini secara tidak langsung menguntungkan kandidat 02 (Prabowo-Gibran). Pertanyaannya ketika UU bantuan negara itu didesain, parpol di DPR ngapain saja?,” ujar Nyarwi kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2024).
Sebagai informasi, terdapat surat edaran yang meminta para kepala desa agar memobilisasi para petani saat kunjungan Jokowi ke Banyumas Selasa (2/1/2024) kemarin. Pada surat tersebut, disebutkan bahwa para petani akan diberikan pupuk subsidi oleh PHC.
Nyarwi mengatakan, sejatinya memang bantuan sosial (bansos) itu adalah pemberian negara kepada rakyat yang membutuhkan, namun kerap kali rakyat mengabaikan itu, dengan melihat siapa orang yang memberikan bantuan tersebut.
Utamanya bila aktivitas bantuan itu diedarkan sebuah lembaga pemerintah, rakyat nantinya akan berfikir bantuan itu datang dari siapa yang memimpin lembaga tersebut.
“Misal bantuan sosial dari pemerintah, karena terjadi personalisasi politik itu kemudian dilabelkan kepada individu nama-nama tokoh pimpinan yang ada di lembaga tersebut,” kata Nyarwi.
Oleh karena itu, tak heran publik pun mencerna bahwa bantuan pemerintah adalah bantuan dari Jokowi.
“Dan itu bisa punya potensial, impact, punya peluang akselerasi dukungan kepada Prabowo-Gibran. Karena selain bahwa mereka satu visi misi melanjutkan program Jokowi, orang juga tahu Gibran anaknya Jokowi,” pungkas Nyarwi.