Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo mempertanyakan bentuk keseriusan komisi antirasuah dalam mengejar buronan kasus dugaan suap eks caleg PDIP Harun Masiku.
Yudi lantas menyindir pernyataan Ketua KPK Nawawi Pomolongo yang tampak sumringah saat mengungkap berhasil menemukan mobil yang digunakan Harun Masiku. Sebaliknya menurut Yudi, yang terpenting saat ini adalah menemukan Harun Masiku, bukan mobilnya.
“Apalagi sudah dua tahun lebih terparkir tentu tidak akan banyak gunanya lagi dalam upaya pengejaran Harun Masiku,” ujar Yudi dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).
Menurut Yudi yang mesti dilakukan KPK saat ini adalah tancap gas dalam mencari pembantu pelarian Harun setelah mobilnya ketemu. Menurutnya, kendaraan itu bisa jadi bukti bahwa ada orang yang membantu buronan itu melarikan diri.
Untuk itu dirinya berharap agar KPK berani meneken Surat Perintah Penyidikan (sprindik) terhadap pihak yang merintangi penyidikan Harun.
“KPK untuk berani menaikkan sprindik sekaligus penetapan tersangka terhadap orang yang merintangi penyidikan (obstruction of justice) seperti yang dulu pernah diungkap KPK,” kata Yudi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango menegaskan pihaknya serius mengejar eks Caleg PDIP Harun Masiku yang telah menghilangkan 4,5 tahun lamanya.
“Harun Masiku kami tidak pernah berhenti, terus mencari,” ujar Nawawi dalam diskusi media di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024).
Nawawi lantas mengungkap kalau pihaknya telah menemukan mobil eks Caleg PDIP itu yang telah terparkir bertahun-tahun.
Saat penggeledahan di mobil tersebut, KPK menemukan sejumlah dokumen yang diklaim penting dalam pengusutan kasus dugaan suap PAW tersebut.