Belum genap sebulan menjabat, Menteri Investasi Rosan P Roeslani sudah mengeluh soal anggaran. Untuk tahun depan, pagu anggaran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dipatok Rp681,88 miliar. Sementara targetnya dipasang tinggi-tinggi, Rp1.905 triliun.
Menurut mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) serta Ketum Kadin Indonesia itu, anggaran Rp681,88 miliar jauh di bawah ekspektasi sebesar Rp889,32 miliar. Atas keputusan ini, mengeluhlah Rosan ke Komisi VI DPR yang menjadi mitra Kementerian Investasi/BKPM.
“Harapan kami dengan dukungan dari pimpinan komisi VI, anggaran bisa ditingkatkan dari Rp600 miliar menjadi Rp800 miliar. Sehingga ke depannya bisa meraih target Rp1.905 triliun pada 2025,” jelas Rosan, dikutip Jumat (13/9/2024).
Namun demikian, Rosan berjanji akan melakukan kajian ulang dengan anggaran yang telah diputus sebesar Rp681,88 miliar. Dia tetap berkomitmen untuk berusaha maksimal untuk merealisasikan target yang telah diputuskan.
Lagi-lagi dia tetap berharap, anggaran untuk Kementerian Investasi/BKPM bisa ditingkatkan guna meningkatkan geliat investasi dan meningkatkan lapangan kerja dalam negeri.
“Tetapi intinya sambil berjalan harapannya itu bisa ditingkatkan ke depannya, di saat bersamaan kita akan melihat perbandingan di negara-negara lain terutama di ASEAN bagaimana dengan anggara terbatas ini tetap meningkatkan pelayanan,” tuturnya.
Untuk diketahui, pagu anggaran Kementerian Investasi/BKPM pada 2025 sebesar Rp681,88 miliar. Angka itu masih di bawah rencana kebutuhan sebesar Rp1,57 triliun, atau hanya 43,39 persen dari kebutuhan.
Jika dibandingkan dengan pagu anggaran 2024, alokasi anggaran kementerian Rosan itu mengalami penurunan 44,53 persen sebesar Rp1,23 triliun.
Bagaimana jika tak ditambah? Kata Rosan, hanya cukup untuk membiayai kegiatan rutin, belanja gaji, operasional kantor. Sementara untuk mencapai target investasi hingga pelaksanaan hilirisasi, disebutnya berat. Kalau pun dipaksakan, jangan berharap hasilnya maksimal.
Mengingatkan saja, saat dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM, pada 19 Agustus 2024, Rosan berjanji akan bekerja keras untuk merealisasikan investasi sebesar-besarnya. Khususnya investasi yang bersifat padat karya serta lokasinya di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Tentunya sebagai menteri investasi ya kita akan mencari investasi sebaik-baiknya, sebesar-besarnya, untuk masyarakat Indonesia itu di IKN dan tentunya di mana pun wilayah di Indonesia, itulah tugas menteri investasi,” kata Rosan.