Imigrasi: Pemain Naturaliasi sudah Serahkan Paspor Lamanya


Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Silmy Karim buka suara soal dugaan paspor ganda sejumlah pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.

Silmy menegaskan bahwa semua pemain keturunan telah melepaskan kewarganegaraan lama mereka, termasuk paspor. Hal sebagai bentuk komitmen mereka untuk mengabdi bagi Indonesia.

“Dari proses mendapatkan paspor RI sudah memenuhi persyaratan, termasuk menyerahkan kewarganegaraan lamanya,” kata Silmy Karim saat dikonfirmasi inilah.com, Jumat (13/9/2024).

Lebih lanjut, Silmy mengatakan bahwa seluruh proses naturalisasi telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku di Indonesia.”Pentahapan dalam prosesnya juga sesuai, bahkan ada Keppresnya,” ungkap Silmy.

Sebelumnya, kabar miring soal adanya pemain naturalisasi yang belum mengembalikan paspor lama ke Kedutaan Belanda menyeruak sejak beberapa waktu lalu.

Itu setelah eks Duta Besar RI untuk Polandia periode 2014-2019, Peter Gontha mengkritik keras langkah PSSI yang menaturalisasi banyak pemain untuk Timnas Indonesia.

“Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat follower saya marah, tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya,” tulisnya dalam unggahannya di Instagram, Kamis (12/9/2024).

“Apakah anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka?,” tanya Gontha.

Anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI Arya Sinulingga pun langsung merespons pernyataan yang dilontarkan Gontha.

Ia mengatakan, rumor tentang pemain keturunan yang belum mengembalikan paspor lamanya ke Kedutaan Besar Belanda tidaklah benar.

Menurutnya, semua pemain keturunan, menggunakan paspor Indonesia saat memasuki dan meninggalkan Tanah Air.

“Udah lah. Enggak usah buat kontroversi-kontroversi yang enggak benar gitu,” tegas Arya dalam keterangannya.

Arya pun mengaku bingung dengan pihak-pihak yang disebutnya mencoba menggembosi prestasi dan animo masyarakat terhadap Timnas Indonesia dengan mengangkat isu-isu dan kontroversi yang tidak berdasar.

“Yang pasti pemain diaspora itu mereka itu punya darah Indonesia bahkan ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia orang Maluku atau orang Manado asli. Kok bisa-bisanya mempertanyakan mereka dan kebangsaan mereka,” ungkapnya.