Djokovic Akui Tekanan di US Open 2024 Lebih Berat Dibandingkan Olimpiade Paris


Bintang tenis Serbia Novak Djokovic berbicara kepada penyiar nasional Serbia RTS tentang tekanan yang dirasakannya saat bermain di US Open 2024 dibandingkan dengan tekanan sebelum final Olimpiade Paris melawan Carlos Alcaraz. Djokovic mengakui bahwa memenangkan medali emas Olimpiade adalah pencapaian terbesar dalam kariernya.

“Alasan terbesar adalah saya memiliki kesempatan untuk mewakili Serbia di acara olahraga global terpenting. Selain itu, perjalanan karier saya di Olimpiade penuh dengan kekalahan, seperti kalah dari Nadal di semifinal Beijing dan beberapa kekalahan lain di perebutan medali perunggu,” ujar Djokovic seperti dikutip tennismajors, Jumat (19/9/2024).

Dia menekankan bahwa Olimpiade hanya berlangsung setiap empat tahun, dan dengan berbagai tantangan, termasuk operasi lutut dan usianya yang kini 37 tahun, kemenangan tersebut terasa sangat istimewa. 

“Emosi terbesar dalam karier saya, sulit digambarkan dengan kata-kata,” tambah Djokovic.

Djokovic juga membahas tekanan yang berbeda-beda yang ia alami, dan mengungkapkan bahwa tekanan di US Open terasa lebih besar daripada di Olimpiade Paris. 

“Saya merasakan tekanan dari diri saya sendiri, karena saya perfeksionis dan selalu ingin tampil terbaik. Namun, di US Open, saya merasa tidak siap sepenuhnya dan itu meningkatkan tekanan di setiap pertandingan,” ungkapnya.

Djokovic juga mengingatkan bahwa tenis adalah olahraga individu, dan jika tidak memiliki solusi pada hari tertentu, maka kekalahan tak terelakkan. Pengalamannya di Olimpiade, terutama ketika dia mengalahkan Alcaraz, menjadi momen yang akan selalu dia ingat.

Selain itu, Djokovic berbicara tentang dukungan dari rekan-rekan atlet Serbia di Olimpiade, yang merayakan kemenangannya di kampung atlet. 

“Saya berutang kepada mereka seumur hidup. Bahkan mereka yang memiliki pertandingan keesokan harinya ikut merayakannya,” kenangnya.

Djokovic juga mengungkapkan pengaruh besar Rafael Nadal dalam kariernya, terutama di Roland-Garros, di mana Nadal adalah lawan yang sulit dikalahkan. 

“Setiap kali Anda melawan Nadal di sana, dia adalah favorit, dan itu adalah tantangan terbesar bagi saya,” ujar Djokovic.

Pencapaian Djokovic di Wimbledon dan US Open juga diulas, dengan Djokovic mengenang kemenangan pertamanya di kedua turnamen tersebut pada 2011, serta kemenangan penting atas Roger Federer di final US Open 2015. “Itu mungkin trofi paling berkesan di New York,” pungkasnya.