Sentil Balik Cak Imin, TKN Tegaskan Belanja Alutsista Penting Jangan Tunggu Perang

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyentil balik cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengaku heran pemerintah rela berutang demi membeli alat perang, padahal negara tidak dalam berperang.

Budiman menjelaskan bahwa pembelian alutsista tidak bertujuan untuk terlibat dalam perang pada masa mendatang, tetapi sebagai langkah pencegahan untuk menjaga keamanan negara dari potensi serangan.

Ia mempertanyakan logika pertahanan yang dimiliki Cak Imin. Sebab, pertahanan merupakan hal yang vital dalam menjaga kedaulatan bangsa. “Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian tanah air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita tewas karena tak memiliki alat tempur, dan korban sipil sudah banyak,” kata Budiman Sudjatmiko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Selain itu, dia juga menanggapi pertanyaan Cak Imin terkait dengan pernyataan yang membandingkan alat perang dengan alat pertanian. Hal itu merupakan persoalan yang berbeda untuk dibandingkan.

“Alat perang dan alat pertanian keduanya penting. Untuk pertanian, Prabowo-Gibran juga memiliki program modernisasi bisnis pertanian, mekanisasi pertanian, serta lumbung pangan untuk swasembada. Ini dua hal yang berbeda. Jadi, jangan dibandingkan, pilih alat perang atau alat pertanian,” kata dia.

Budiman mengungkapkan bahwa sistem pertahanan menjadi perhatian penuh dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan telah menjadi salah satu program yang ada dalam astacita Prabowo-Gibran.

“Di astacita kedua, kami bicara tentang jumlah anggaran pertahanan, melanjutkan kebijakan Pak Jokowi yang ingin memperkuat pertahanan Indonesia, termasuk dalam konteks pencegahan dalam poin 6, memperkuat sistem deteksi dini serta memperkuat teknologi informasi dan memperkuat pertahanan siber,” ujar dia.

Sebelumnya, Cak Imin menyinggung pengadaan alutsista pemerintah. Dia mengaku heran negara rela berhutang triliunan untuk membeli alat perang padahal negara sedang tidak perang.

“Kita nggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin saat berdialog dengan petani se Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga turut menyinggung ratusan triliun anggaran negara yang diperuntukkan untuk membayar hutang. “Kita punya uang setahun itu Rp3.000 triliun, cash fresh, tapi 30 persen langsung dipotong untuk utang. Iya bener ya? Itu berarti Rp 490-an triliun untuk utang. Itu berarti tinggal Rp2.500-an triliun sisanya,” kata Cak Imin.

Ia mengatakan masyarakat lebih membutuhkan makanan ketimbang alat perang. “Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tidak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan,” katanya.

Sumber: Inilah.com