Dampak FOMO pada Tren Boneka Labubu, Kenapa Semua Orang Mencarinya?


Tren memiliki boneka Labubu sangat ramai dibicarakan di sosial media. Tren tersebut sangat terlihat belakangan ini di Indonesia. 

Labubu adalah boneka unik yang menyerupai peri dengan tampilan monster. Boneka ini memiliki ciri khas mencolok dengan bulu berwarna-warni, gigi runcing, telinga panjang, dan senyuman nakal.

Labubu merupakan bagian dari “The Monster,” kelompok karakter fiksi yang diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman dari Hong Kong. 

Karakter yang lain dalam The Monster, seperti Zimomo, Tycoo, dan Spooky, tetapi Labubu adalah boneka yang paling terkenal.

Saat ini, boneka Labubu semakin populer. Hal tersebut terlihat dari penjualan yang meningkat pesat di Pop Mart. 

Harga Boneka Labubu

Boneka Labubu kini hadir dalam berbagai variasi dengan harga beragam. Anda bisa mendapatkan boneka Labubu itu mulai dari Rp300 ribu hingga Rp14,5 juta. Semuanya tergantung dari jenis dan ukurannya.

Boneka ini menjadi viral dan menjadi tren global setelah Lisa, salah satu anggota Blackpink mengunggah foto boneka miliknya di Instagram pada April 2024.

Lantas kenapa saat ini semua orang ingin memiliki boneka Labubu? Hal tersebut benar-benar sebuah kebutuhan dalam hidup atau hanya keinginan dari rasa FOMO yang tidak mau merasa tertinggal dari sebuah tren?

Apa Itu FOMO?

FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. 

Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. 

Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Salah satu penyebab FOMO yaitu seringnya menggunakan media sosial. Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan kita dapat dengan mudah menerima jutaan informasi di luar sana. 

Perasaan FOMO ini membawa dampak negatif, seperti rasa lelah, stres, depresi bahkan gangguan tidur. 

Gangguan yang Membawa Pengaruh Negatif Meliputi:

1. Meningkatkan Risiko Gangguan Psikologis

Ketika seseorang mulai khawatir dan membanding-bandingkan kehidupan sosial dengan orang lain, maka akan lebih mudah stres dan tidak menjadi diri sendiri atau terobsesi mempertahankan image yang baik di media sosial, seperti mengutip laman Kemenkes RI, Jakarta, Jumat (20/09/2024). 

Jika tidak dapat memanfaatkan penggunaan media sosial yang tepat seseorang tidak hanya akan merasa FOMO, tetapi juga gangguan kesehatan mental, seperti rasa cemas dan gejala depresi.

2. Menurunkan Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri dapat menurun akibat membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial. Akibatnya, merasa rendah diri karena kehidupan orang lain lebih sempurna dan bahagia.

3. Mengganggu Produktifitas

Sedikit-dikit memeriksa handphone, seakan memiliki dunia sendiri karena fokus hanya pada gadget. Sementara aktivitas lain dapat terbengkalai, seperti sulit berkonsentrasi saat bekerja, belajar, dan lainnya.

4. Menimbulkan Perasaan Negatif

Tahukah Anda? FOMO dapat memicu rasa cemas, kesepian, dan kurang percaya diri. Ketiga kondisi ini tentu dapat berdampak buruk. 

Apalagi bagi kita yang sering menyaksikan postingan foto atau video orang lain yang memicu perasaan iri hati dan lainnya.

5. Mempengaruhi Kebiasaan Tidur

Ketika menjadi lebih eksis dengan acara atau aktivitas di luar sana untuk menghindari FOMO, maka dapat menggangu kebiasaan tidur dan makan. 

Dengan demikian, tak menutup kemungkinan akan menjadi merasa kewalahan, lelah, sakit kepala bahkan kurang motivasi.

Tips Mengurangi Perasaan FOMO:

Hargai Diri Sendiri

Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.   

Menyadari bahwa banyak hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atas segala yang terjadi dapat mengurangi rasa iri dan tidak menghargai diri sendiri.   

Fokus pada Diri Sendiri

Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

Batasi Menggunakan Media Sosial dan Gadget

Salah satu penyebab FOMO dipicu oleh unggahan orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.

Perluas Koneksi

Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain jangan hanya melalui media sosial.