Inilah 3 Fakta Kecelakaan Maut Bus Surya Bali di Pati, Sopir Ngantuk hingga Jalanan Licin


Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pantura Pati Rembang, tepatnya di Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah.

Sebuah bus Surya Bali tujuan Surabaya-Semarang, menghantam dua truk tronton hingga ringsek pada Senin (23/9) dini hari.

Akibat kecelakaan tersebut, enam orang tewas di tempat kejadian, sementara enam penumpang lainnya dilarikan ke rumah sakit setempat.

Polisi yang melakukan olah TKP, menemukan sejumlah fakta terkait kecelakaan maut yang terjadi di Pantura.

1. Kronologi

Bus Surya Bali berpenumpang 28 orang, awalnya bergerak dari Surabaya menuju Semarang.

“Kemudian di arah berlawanan ada tronton berjalan beriringan,” Kasat Lantas Polrestas Pati, Kompol Asfauri dalam keterangannya.

Bus kemudian hilang kendali hingga keluar jalur dan menabrak dua truk tronton yang ada di depannya.

“Bus menabrak belakang truk pertama lalu terus melaju dan menabrak truk di belakangnya,” kata Asfauri.

2. Sopir Ngantuk

Sopir Bus Surya Bali bernama Ahmad Suwandi (39), jadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan ini.

Namun penyelidikan polisi mengarah pada kondisi sang sopir yang mengantuk hingga menyebabkan bus oleng dan keluar hingga mengakibatkan kecelakaan.

Namun, kepolisian masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kecelakaan.”Kasus kecelakaan Bus Surya Bali dengan tronton ini masih lidik,” ujar Kompol Asfauri.

Selain itu, kondisi jalanan yang licin akibat diguyur hujan, diduga ikut menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut.

Polisi akan memeriksa kondisi bus Surya Bali untuk memastikan penyebab kecelakaan.

3. Enam Tewas, Empat Dirawat  

Data sementara akibat kecelakaan maut Bus Surya Bali di Pantura ini, enam orang tewas di lokasi kejadian.

Korban antara lain sopir bus Surya Bali dan juga sopir truk tronton yang terjepit badan kendaraan usai kecelakaan hebat. Korban tewas lain adalah penumpang bus Surya Bali.

Catatan medis, mayoritas korban tewas karena mengalami hematoma di kepala, memar di dada, patah kaki

Sementara enam orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Sutrasno Rembang, sementara satu korban luka lainnya dirawat di Puskesmas Juwana.