Zaken Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri dari Kalangan Profesional Diyakini Terafiliasi ke Parpol


Peneliti senior LSI Denny JA, Ade Mulyana menyambut baik wacana pembentukan zaken kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Akan tetapi, ia menilai pengisian jumlah menteri tersebut tidak akan terlepas dari unsur partai politik, mengingat Prabowo ingin merangkul semua partai.

“Menurut saya meskipun Prabowo akan lebih memilih membentuk zaken kabinet, tapi proporsinya akan lebih besar dari dari kalangan partai,” kata Ade saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, dikutip Kamis (26/9/2024).

Ia juga meyakini, kalangan profesional yang digadang-gadang menduduki kursi menteri juga tidak akan terlepas dari unsur partai politik. Ade menyebut, hal serupa sudah pernah terjadi dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Sedangkan profesional yang dipilih jadi menteri pun, akan berasal dari orang-orang yang mempunyai afiliasi dengan partai. Sebut saja misalnya Pak Basuki (Menteri PUPR saat ini) dan Teten Masduki (Menteri Koperasi saat ini) keduanya meskipun profesional tetapi dianggap berafiliasi dengan PDIP,” kata Ade menambahkan.

Kendati demikian, Ade mengaku tidak mempermasalahkan komposisi tersebut. Ia meyakini selama pemerintahan bisa berjalan dengan baik, maka tidak ada salahnya para menteri berafiliasi dengan partai politik.

“Jadi menurut saya meskipun para menteri di kabinet Prabowo nantinya akan lebih banyak dari kalangan partai politik, sepanjang dapat membantu Presiden dan bekerja untuk rakyat dengan baik, tentunya tidak menjadi masalah,” tuturnya.

Komposisi kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan makin gemuk, bukan 44 melainkan 48 kementerian. Demikian informasi dari sumber Inilah.com.

Ketika dikonfirmasi, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan hingga saat ini belum ada ketetapan yang pasti mengenai jumlah kursi menteri.

“Saya kira finalisasi sudah mulai mengerucut tapi itu belum pada nama dan jumlah, sudah mulai mengerucut portofolio,” ujarnya usai sidang akhir masa jabatan MPR 2019-2024, di gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Mengenai proporsi menteri dari parpol dan non parpol, Muzani mengatakan bahwa figur yang menjadi menteri di kabinet merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dan profesional di bidangnya. Sehingga mereka mengerti tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan kementerian yang dipimpinnya.

Muzani menyebut kemungkinan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran akan bertambah. Hal ini karena Prabowo ingin kementerian fokus pada program di satu bidang tertentu. “(Kementerian) Ya fokus pada satu program sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal,” ucap Muzani.

Ia pun meminta semua pihak untuk bersabar. Pengumuman resmi kabinet akan dilakukan Prabowo-Gibran setelah resmi dilantik. “Saya bukan yang akan umumin jadi saya enggak paham,” ujar dia.