Hizbullah Lebanon mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Qader-1 untuk pertama kalinya dalam perangnya dengan Israel Rabu (25/9/2024). Rudal ini menargetkan markas besar badan intelijen Mossad di Tel Aviv. Bagaimana kekuatan rudal balistik ini?
Kelompok Hizbullah, salah satu aktor non-negara paling kuat di dunia menargetkan markas badan intelijen Israel yang dituding telah merencanakan serangan menggunakan pager dan perangkat nirkabel awal bulan ini.
Serangan itu menandai pertama kalinya Hizbullah menyerang sedalam ini ke wilayah Israel, dan melakukannya dengan menggunakan sistem terarah. Menurut militer Israel, sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv saat rudal permukaan-ke-permukaan dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.
“Ini adalah tingkat eskalasi baru oleh Hizbullah yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” kata Fabian Hinz, seorang peneliti untuk Analisis Pertahanan dan Militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis kepada media Breaking Defense.
“Ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim telah menggunakan rudal balistik [dan rudal itu] dipandu,” kata Hinz. “Kami pernah melihat Hizbullah menggunakan roket jarak pendek sebelumnya, [dan] kami pernah melihat mereka menggunakan beberapa roket jarak jauh yang juga mereka gunakan pada tahun 2006.”
Bagaimana Kekuatan Rudal Qader-1?
Menurut Hizbullah, Rudal Balistik Jarak Pendek (SRBM) memiliki diameter 620 mm, panjang lebih dari 7,6 meter (sekitar 25 kaki), berat 2.870 kilogram (6.327 pon), dan dilengkapi dengan lebih dari 500 kilogram (1.102 pon) bahan peledak. Dilaporkan bahwa rudal ini memiliki jangkauan 190 kilometer (sekitar 118 mil).
Hizbullah juga dilaporkan mampu bermanuver selama penerbangan dan dikembangkan dengan tingkat akurasi tinggi untuk menyerang target yang dituju. Dalam video yang dirilis kelompok tersebut, rudal balistik tersebut ditampilkan di peluncurnya, dan diyakini berlokasi di kompleks bawah tanah.
Qader buatan Iran, yang disebut Ghadr dalam bahasa Persia, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007, dan digunakan oleh Iran pada tahun 2015. Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), rudal ini merupakan varian dari rudal Shahab-3 Iran yang digunakan oleh para insinyur kedirgantaraan Iran untuk mengembangkan program luar angkasa negara tersebut.
Rudal Qader adalah rudal balistik anti-kapal selam pertama Iran, menurut situs berita media lokal Lebanon Debate. Ini adalah salah satu dari banyak jenis rudal balistik lain yang dimiliki Hizbullah.
Minggu lalu, kelompok itu mengungkap senjata baru yang digunakan dalam perangnya melawan Israel, termasuk roket Fadi 1, berkaliber 220 mm dan memiliki jangkauan 80 kilometer (49,71 mil). Juga roket Fadi 2, berkaliber 303 mm dengan jangkauan 105 kilometer (65,24 mil). Dilaporkan bahwa senjata-senjata itu adalah rudal tanpa pemandu.
Sementara itu, media berita lokal Al-Modon melaporkan bahwa konflik terbaru antara Hizbullah dan Israel hadir dengan metode dan mekanisme baru yang berbeda dari perang sebelumnya. Termasuk penggunaan senjata canggih dengan kemampuan yang mengerikan.