Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya film religi berjudul “Laut Tengah”, yang menyajikan nuansa drama Korea (drakor) dan berhasil menguras emosi penonton.
Film ini diadaptasi dari novel best seller berjudul “Laut Tengah” karya Berliana Kimberly. Ceritanya menghadirkan kisah mengharukan dan inspiratif tentang drama percintaan dan poligami.
Untuk menambah autentisitas nuansa drama Korea, tim produksi memilih untuk menjalani syuting langsung di Korea Selatan.
Produser Chand Parwez Servia menyatakan bahwa melalui film ini, mereka ingin memberikan keragaman penceritaan dengan tema religi yang dibalut lanskap indah Korea Selatan. Hal ini membuat “Laut Tengah” memiliki nuansa drama religi ala drakor.
“Film ini menghadirkan kisah mengharukan dari perjalanan cinta yang tidak mudah. Bagaimana manusia saling memahami perasaan mereka untuk lebih mengerti tentang takdir dan misteri kehidupan yang sulit ditebak,” ujarnya dalam jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2024).
“Kami juga ingin menghadirkan penyegaran di genre drama religi yang kental dengan nuansa visual seperti drama Korea,” tambahnya.
Sementara itu, penulis novel Berliana Kimberly mengungkapkan rasa syukur karena karyanya berhasil diadaptasi menjadi sebuah film.
Cerita yang ditulis dengan penuh emosi dan perjuangan kini menjadi lebih hidup melalui para karakter di filmnya. Ia menegaskan bahwa film keluarga ini bisa ditonton bersama orang-orang tercinta.
“Tulisan yang saya buat sendiri dengan penuh tangis dan lelah kini disayangi oleh banyak orang. Para pemeran film ‘Laut Tengah’ juga berproses dalam cerita ini, menghidupkan para karakter di novel, dan membuat cerita yang saya tulis menjadi lebih hidup,” katanya.
Film ini mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Korea Selatan dengan dukungan dari Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission.
“Laut Tengah” menghadirkan kisah mengharukan dan inspiratif tentang drama percintaan Haia (Yoriko Angeline), seorang perempuan yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi keluar dari kehidupannya yang kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea Selatan.
Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi, dan putrinya, Suri, yang tidak mau menerimanya, serta istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling), yang mengalami sakit kritis.
Semua tokoh dalam kisah ini memiliki nama yang tanpa sengaja saling terhubung, sebagaimana negara-negara yang dilewati oleh Laut Tengah, perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam.
Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophia, Mesir dengan kota cantik Alexandria, dan Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsha di dalamnya. Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah.
Film ini akan tayang secara resmi di bioskop mulai 3 Oktober 2024.