PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah bertemu pihak Persib Bandung untuk menggali langkah yang diambil klub usai pecahnya kericuhan pasca-laga melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024) lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup, Jumat (27/9/2024), Direktur Utama (Dirut) LIB, Ferry Paulus menjelaskan bahwa dia hanya ingin mendengar klarifikasi dari pihak manajemen terkait keributan yang terjadi awal pekan lalu.
Ferry mengatakan, LIB tidak dalam posisi pemberian sanksi disiplin terkait kericuhan yang terjadi, mengingat hal itu ada pada ranah Komisi Disiplin PSSI. Begitu pula dengan sanksi tindakan yang masuk dalam kategori kriminal menjadi wewenang pihak kepolisian.
“Ranah kami adalah meluruskan, karena kejadian itu kan tidak tiba-tiba ribut. Pasti ada sebab. Dari klarifikasi yang kami dengarkan, memang kekecewaan (suporter) dari pertandingan melawan Port FC (di kompetisi AFC Champions League 2). Itu yang tadi kami kritisi, harusnya diselesaikan dan dibereskan pada hari itu juga supaya tidak menjadi api,” ujar Ferry.
Ferry menyampaikan bahwa jika masalah tersebut diselesaikan lebih cepat, insiden saat pertandingan melawan Persija seharusnya tidak terjadi, apalagi laga tersebut dimenangkan oleh Persib. Ia mengungkapkan, pihaknya telah memberikan rekomendasi agar manajemen Maung Bandung menjatuhi sanksi internal kepada oknum-oknum yang memicu kericuhan.
“Kami memberikan inputan agar itu diberikan sanksi-sanksi yang sifatnya harus dipublikasikan ke publik bahwa sepak bola memberikan sanksi kepada timnya, baik ketua, manajemen dan seterusnya itu sesuatu yang biasa. Nah, selanjutnya kami akan memberikan barangkali tambahan inputan klarifikasi tadi kepada Komdis. Itu bagian yang harus kami lakukan,” kata Ferry.
Sebelumnya, Ferry mengungkapkan bahwa pihaknya sudah lebih dulu menemui suporter yakni bobotoh untuk dimintai klarifikasi atas insiden kerusuhan. Namun, Ferry tidak menjelaskan lebih lanjut hasil dari pertemuan tersebut.
“Saya pikir kita tunggu apa yang akan dilakukan oleh Komdis. Yang pasti kejadian ini menjadi pelajaran yang penting buat kami. LIB akan ekstrimnya, akan membuat satu kebijakan, untuk hal-hal yang akan datang, ya biasa dalam sepak bola, operator itu bisa juga memberikan sanksi, tapi sanksi yang harus ada dalam regulasi,” ucap dia.
Dalam insiden kericuhan tersebut, manajemen Maung Bandung mengungkapkan bahwa ada 21 orang terluka. Korban terdiri dari petugas keamanan yang sedang bertugas serta beberapa bobotoh, suporter Persib, yang berupaya membantu mengendalikan situasi.
Terbaru Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jawa Barat, menetapkan enam orang tersangka kasus pengeroyokan terhadap petugas keamanan (steward).