El Nino bukan hantu. Keliru juga bila disebut dedemit. El Nino adalah fenomena alam yang kehadirannya tidak mungkin ditolak. El Nino adalah salah satu wujud dampak anomali iklim yang dalam tahun-tahun belakangan ini menjadi isu global. Sergapan El Nino tidak pandang bulu. El Nino tidak akan memilih-milih daerah mana yang akan disergap.
Baik Ibu Kota Negara maupun Ibu Kota Provinsi, tidak ada yang dapat memastikan. Atau mungkin menyerang perdesaan yang selama ini menjadi ruang utama produksi pertanian? Kemampuan kita, boleh jadi hanya sampai pada pendugaan yang belum tentu akurat 100 persen. Yang jelas, kini El Nino telah menyergap dan berada di tengah-tengah kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
El Nino umumnya dianggap sebagai tragedi kehidupan ketimbang berkah. El Nino lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan. Di sektor pertanian, misalnya, El Nino dapat menyebabkan gagal panen bagi komoditas pertanian yang tidak tahan kekeringan. Akibatnya, ketersediaan pangan nasional menjadi terganggu.
Jika hal ini tidak diselesaikan dengan cerdas, dampak buruknya dapat melemahkan ketahanan pangan nasional. Itu sebabnya, banyak pihak yang menyarankan agar kita tidak main-main dalam menyikapi kehadiran El Nino. Semua percaya bahwa dengan kapasitas yang kita miliki, El Nino dapat dikendalikan dengan baik.
Atas dasar itu, sangat beralasan jika dalam menghadapi sergapan El Nino, kita harus tetap optimis dan berani melahirkan terobosan cerdas untuk mengatasinya. Justru yang penting untuk diwaspadai adalah 3 atau 4 bulan setelah puncak El Nino berlangsung.
Kurun waktu tersebut penting diantisipasi, sehingga kita dapat mengamankan sejak awal hal-hal yang tidak diharapkan. Di sinilah dibutuhkan pendekatan deteksi dini sebagai upaya dalam membaca isyarat zaman yang sekarang ini berlangsung dengan cepat. Secara otomatis, pendekatan ini akan menggeser pendekatan sebagai pemadam kebakaran, yang selama ini lebih disukai oleh para penentu kebijakan di negeri ini.
Berkelilingnya Menteri Pertanian ke berbagai daerah yang dinilai sebagai sentra produksi pangan, khususnya beras, dapat dinilai sebagai bentuk pendekatan deteksi dini. Melalui komunikasi yang dibangun dengan pimpinan daerah, Menteri Pertanian ingin memastikan apakah produksi padi yang dihasilkan akan sesuai dengan perencanaan yang disusun.
Selain itu, kunjungan Menteri Pertanian ke daerah akan semakin membangkitkan gairah petani dalam menggenjot produksi. Petani tentu akan malu jika hanya bersantai-santai saja, padahal Menteri Pertanian sendiri begitu aktif melakukan kunjungan kerja ke daerah. Kinerja Menteri Pertanian yang ibarat “kolecer” ini patut diapresiasi karena mampu membangun optimisme dalam kehidupan para petani.
Salah satu jawaban atas sergapan El Nino adalah dengan menggenjot produksi setinggi-tingginya. Berbagai langkah harus terus dicari agar produksi dan produktivitas hasil pertanian dapat ditingkatkan secara signifikan. Berbagai varietas yang tahan kekeringan sudah saatnya lebih disebar kepada para petani. Penggunaan pupuk berimbang perlu ditempuh dengan cara-cara yang dianjurkan.
Berkembangnya hama dan penyakit tanaman penting diantisipasi karena adanya pergeseran iklim ekstrem. Perbaikan saluran irigasi harus terus dilakukan. Bahkan kebijakan Penyuluhan Pertanian perlu ditempuh lebih intens lagi. Penyuluh Pertanian penting untuk meningkatkan intensitas pertemuan dengan para petani, khususnya guna menjawab masalah yang disebabkan oleh adanya El Nino.
Solusi untuk menjawab sergapan El Nino tidak boleh lagi ditempuh dengan mengutamakan pendekatan keproyekan. Stop pola keproyekan yang selama ini sering dilakukan pemerintah. Kini sudah waktunya digarap pendekatan yang sifatnya gerakan. Lewat gerakan yang berkesinambungan, kita berharap agar segenap komponen bangsa betul-betul terlibat dan ikut bertanggung jawab menyelesaikan masalah El Nino ini.
Pemerintah harus siap dengan dukungan regulasi dan politik anggaran yang akan dikucurkan. Dunia usaha siap dengan peran aktif membangun suasana perekonomian yang kondusif. Kalangan akademisi siap dengan hasil kajian dan penelitiannya. Termasuk juga kiprah komunitas dan media yang mendukung pencapaian semangat di atas.
Gerakan Penta Helix dianggap mampu menjawab sergapan El Nino dengan mengedepankan spirit sinergitas dan kolaborasi di antara berbagai kepentingan. Langkah kebersamaan seperti ini diharapkan mampu mengubur sikap ego sektoral yang sering terlihat dalam birokrasi pemerintahan kita. El Nino adalah masalah yang sifatnya multi-sektor.
Solusi yang dikembangkan juga harus multi-sektor dan melibatkan banyak pihak guna menghadapinya. El Nino bukan hanya menjadi beban Kementerian Pertanian dalam penanganannya, namun seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan daerah (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) pun wajib hukumnya untuk tampil secara berbarengan melahirkan solusi terbaiknya.
Bulan Oktober 2024 kini tengah kita jalani. Ramalan BMKG tentang puncak El Nino yang akan terjadi di bulan ini tentu perlu kita cermati dengan seksama. Sikap optimis bahwa kita mampu melaluinya dengan baik jelas perlu tertanam dalam nurani terdalam setiap warga bangsa. Kita yakin, bangsa ini akan melewatinya tanpa melahirkan tragedi yang memilukan.