AC Milan harus menelan kekalahan kedua berturut-turut di Liga Champions setelah takluk 0-1 dari Bayer Leverkusen, Rabu (2/10/2024) dini hari WIB. Meski tampil dominan di babak kedua, Rossoneri gagal memanfaatkan peluang yang ada, sebuah penyesalan yang diungkapkan oleh gelandang keturunan Indonesia Tijjani Reijnders.
Reijnders menyoroti kegagalan timnya dalam memanfaatkan peluang setelah gol pembuka dari tuan rumah.
“Kami tidak bermain sesuai gaya kami di babak pertama, terlalu banyak memberikan celah dan peluang bagi lawan,” ujar kakak kandung Eliano yang baru saja menjadi WNI tersebut kepada Milan TV, seperti dikutip Tuttomercatoweb.
“Di babak kedua, kami bermain lebih baik dan menciptakan banyak peluang, tetapi tidak bisa memanfaatkannya. Setelah gol mereka, kami menemukan ruang yang kami inginkan, tetapi sayangnya tidak mencetak gol,” tambahnya.
Milan akan menghadapi Fiorentina di Serie A akhir pekan ini, berharap melanjutkan tren positif setelah tiga kemenangan beruntun di liga domestik. Reijnders menegaskan bahwa performa babak kedua melawan Leverkusen menunjukkan arah yang harus diambil timnya.
Optimisme Fonseca
Pelatih Milan, Paulo Fonseca, meski kecewa dengan hasil akhir, merasa puas dengan performa timnya, terutama di babak kedua. “Ini adalah penampilan yang paling saya sukai sejak saya tiba di sini,” kata Fonseca kepada Sky Sport Italia.
“Kami menciptakan banyak peluang dan hanya gagal memanfaatkannya, yang tidak mudah melawan tim seperti Bayer. Kami sedih di ruang ganti, tetapi harus tetap seimbang dan mengakui apa yang telah kami lakukan,” lanjutnya.
Fonseca juga menyoroti tantangan yang dihadapi timnya di babak pertama, terutama dalam menutup ruang di tengah lapangan. “Bayer memiliki permainan posisi yang sangat kuat, dan kami harus menutup ruang di tengah, meskipun mereka menciptakan masalah di sayap.”
Kontroversi Penalti
Pertandingan ini juga diwarnai kontroversi ketika Ruben Loftus-Cheek tampak dijatuhkan di garis kotak penalti oleh Piero Hincapie, namun wasit dan VAR tidak memberikan penalti. “Yang aneh bagi saya adalah VAR tidak ikut campur. Itu di garis, jadi seharusnya penalti,” tegas Fonseca.
Milan kini harus fokus pada pertandingan berikutnya melawan Fiorentina, dengan harapan bisa kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki posisi mereka di Liga Champions.