Jokowi Resmikan Bendungan Besar dan Canggih di NTT Buatan Waskita Karya


Akthirnya, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Temef di Desa Oenino, Kecamatan Oenino Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, pada Rabu pagi (2/10/2024).

Seharusnya bendungan terbesar di NTT dan berteknologi modern ini, diresmikan Jokowi pada Selasa (1/10/2024)..

“Dalam 10 tahun terakhir pemerintah sudah membangun empat bendungan di NTT dan salah satunya di sini, Bendungan Temef,” kata Jokowi.

Empat bendungan yang dimaksud Jokowi adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka, serta Bendungan Temef yang saat ini diresmikan.

Dia menjelaskan, Bendungan Temef memiliki luas genangan mencapai 298 hektare dan bisa menampung air sebanyak 45 juta meter kubik.

Selain itu bendungan terbesar di NTT itu juga bermanfaat bagi petani, karena akan berguna untuk penanaman padi, jagung, ketela dan lain-lain.

Untuk area persawahan sendiri, ujar dia, nantinya bendungan itu akan mengairi sawah seluas 4.500 hektare yang tersebar di dua Kabupaten yakni Kabupaten TTS dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

Untuk mencegah terjadinya bencana, Jokowi mengatakan bahwa bendungan tersebut mampu mencegah terjadinya banjir di dua kabupaten yakni Kabupaten Malaka dan TTS yang hampir setiap tahun selalu diterjang banjir.

“Kemudian juga bisa membantu mencegah banjir ke Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan,” tambah dia.

Jokowi menambahkan bahwa Bendungan Temef yang saat ini sedang dalam proses pengisian, dibangun dengan anggaran mencapai Rp2,7 triliun.

Dia berharap bendungan itu dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tiga kabupaten di Pulau Timor, yakni TTS, TTU dan Kabupaten Malaka.

Asal tahu saja, PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk adalah BUMN karya yang membangun bendungan canggih berukuran jumbo ini.

Memang besar bendungan ini, karena mencakup tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Oenino dan Pane Utara di Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki di Kecamatan Polen.

Panjang puncaknya mencapai 535 meter dan tinggi 54,35 meter. Bendungan ini memiliki luas genangan 297,78 hektare, mampu menampung air hingga 45,78 juta meter kubik.

“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang mempunyai curah hujan lebih rendah dibandingkan daerah lain. Maka pembangunan bendungan diikuti pula oleh pembangunan jaringan irigasinya,” kata Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita, Jakarta, Senin (30/9/2024).  

Dia menambahkan bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu nantinya akan berfungsi sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan. Bendungan Temef disebutnya mampu mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen.

Selain itu, Bendungan Temef memiliki keunggulan dibandingkan bendungan lainnya. Salah satu keunggulannya adalah penggunaan teknologi digital In-Place Inclinometer (IPI) yang memungkinkan pemantauan konstruksi secara lebih efektif dan efisien.

“Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di lokasi proyek. Proses ini sebagai solusi alternatif yang berdampak pada penghematan biaya dan quality control,” jelas Ermy.