Strategi Mengejutkan Arteta, Arsenal Bikin PSG Mati Kutu!


Arsenal memulai musim ini dengan filosofi baru di bawah arahan Mikel Arteta, yang lebih mengutamakan kemenangan daripada sekadar mendominasi permainan. Pendekatan ini terbukti efektif saat “Si Meriam” berhasil menaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 2-0 di Stadion Emirates, Rabu (2/10/2024) WIB.

Gol pertama Arsenal dicetak oleh Kai Havertz melalui sundulan pada menit ke-20, disusul oleh tendangan bebas Bukayo Saka pada menit ke-35. Kedua gol ini menunjukkan efektivitas serangan Arsenal, yang berhasil mencetak dua gol dari tiga tembakan di babak pertama, meskipun hanya mencatatkan 0,26 expected goals (xG).

Arteta menyadari pentingnya hasil positif dan memilih untuk tidak bersaing dalam penguasaan bola melawan PSG. Pada babak pertama, PSG mendominasi dengan 61 persen penguasaan bola, yang berlanjut hingga babak kedua. Namun, Arsenal tetap disiplin dalam menerapkan zonal marking, membuat trio gelandang PSG kesulitan mendistribusikan bola.

Sebaliknya, Arsenal dengan mudah menembus pertahanan PSG melalui umpan langsung dan dribel cepat dari Saka dan Gabriel Martinelli. Arteta merayakan kemenangan ini bersama bek Gabriel Magalhaes, menegaskan kepuasan atas performa timnya melawan tim dengan karakter kuat.

Dari delapan pertandingan musim ini, Arsenal hanya tiga kali mendominasi penguasaan bola, yaitu saat melawan Leicester City, Wolverhampton Wanderers, dan Aston Villa. Namun, saat menghadapi tim yang juga menyukai permainan dominan seperti Brighton, Tottenham, dan Manchester City, Arsenal lebih pragmatis dengan rata-rata penguasaan bola hanya 34 persen.

Arteta mengakui bahwa timnya masih beradaptasi dengan gaya permainan baru yang lebih sering mengejar bola. Namun, ia menekankan pentingnya pendekatan beragam untuk bersaing di semua kompetisi.

”Kami telah mempersiapkan sejumlah skenario berbeda pada pramusim. Kami ingin terus menang meskipun tampi dengan konteks (permainan) berbeda, jadi kami harus beradaptasi,” katanya.

Absennya Martin Odegaard karena cedera memaksa Arsenal untuk lebih fleksibel dalam taktik. Dengan formasi 4-4-2, Arteta menginstruksikan bek sayap Jurrien Timber dan Riccardo Calafiori untuk aktif membantu serangan. Taktik ini memastikan Arsenal memiliki dua pemain yang siap meneror pertahanan PSG dari sisi sayap.

Di sisi PSG, ketiadaan penyerang tengah menjadi kendala utama. Lee Kang-in yang berperan sebagai false nine lebih sering turun ke tengah lapangan, sementara Randal Kolo Muani yang masuk di babak kedua tidak mampu memberikan dampak berarti.

Pelatih PSG, Luis Enrique, mengakui bahwa timnya jauh dari standar yang dibutuhkan untuk pertandingan level ini. 

”Hari ini kami jauh dari standar yang dibutuhkan untuk bermain di pertandingan level ini, khususnya dalam duel. Kami harus meningkatkan diri, belajar dari itu dan berpikir tentang laga selanjutnya,”  katanya.

Hasil di Emirates membuat Arsenal mengemas empat poin dari empat laga, sementara PSG tertahan dengan tiga poin. Arsenal kini semakin optimis untuk bersaing di posisi delapan besar Liga Champions.