Dua mahasiswa Harvard, AnhPhu Nguyen dan Caine Ardayfio, menciptakan demonstrasi mengejutkan mengenai bagaimana kacamata pintar dapat menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengungkap identitas seseorang, nomor telepon, hingga alamat secara instan. Yang lebih mengkhawatirkan, teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi yang sudah tersedia di pasaran, seperti kacamata pintar Ray-Ban Meta dan database publik.
Mewartakan The Verge, dalam video yang diunggah oleh Nguyen dan kemudian diliput oleh 404 Media, teknologi yang mereka kembangkan, bernama I-XRAY, bekerja dengan menggunakan kemampuan kacamata Meta untuk menyiarkan video langsung ke Instagram.
Selanjutnya, program komputer memantau siaran tersebut dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi wajah. Foto wajah ini kemudian dicocokkan dengan database publik untuk menemukan nama, alamat, nomor telepon, bahkan nama kerabat. Informasi ini kemudian disalurkan kembali melalui aplikasi di ponsel.
Dalam demo tersebut, Nguyen dan Ardayfio terlihat menggunakan kacamata tersebut untuk mengidentifikasi beberapa teman sekelas mereka, lengkap dengan alamat dan nama kerabat mereka secara real-time. Lebih menyeramkan lagi, mereka juga terlihat berbincang dengan orang asing di transportasi umum, berpura-pura mengenal mereka berdasarkan informasi yang diperoleh dari teknologi ini.
Pengenalan Wajah: Meningkatkan Kekhawatiran Privasi
Teknologi pengenalan wajah telah lama dikenal karena keakuratannya yang menakutkan, dan I-XRAY hanya menggabungkan beberapa teknologi yang sudah ada.
Teknologi ini sebagian bergantung pada PimEyes, mesin pencari wajah yang oleh The New York Times pada tahun 2022 digambarkan sebagai alat pencarian wajah yang “mengkhawatirkan akurat dan dapat digunakan oleh siapa saja.” Kekhawatiran ini meningkat sejak diketahui bahwa Clearview AI menggunakan pengenalan wajah untuk membantu penegak hukum.
Namun, yang membuat demo Nguyen dan Ardayfio berbeda adalah cara mereka menggabungkan teknologi ini dengan perangkat konsumen yang mudah diakses dan tidak mencolok. Dalam dokumen yang menjelaskan proyek tersebut, keduanya menegaskan bahwa alat ini tidak dibuat untuk disalahgunakan, dan mereka tidak berniat untuk merilisnya. Mereka justru ingin meningkatkan kesadaran bahwa semua ini bukan sekadar prediksi distopia, melainkan sesuatu yang sudah bisa dilakukan dengan teknologi yang ada saat ini.
Privasi Kian Terancam
Privasi telah menjadi kekhawatiran utama terkait kacamata pintar sejak era Google Glass, yang gagal sebagian karena penolakan publik terhadap perekaman tanpa izin di ruang publik. Namun, di dekade terakhir, masyarakat tampak lebih terbiasa dengan perekaman karena meningkatnya penggunaan ponsel cerdas, vlog, dan TikTok. Meski begitu, kacamata pintar modern seperti Ray-Ban Meta menimbulkan kekhawatiran baru karena bentuknya yang tidak mencolok.
Kacamata Ray-Ban Meta dalam demo ini terlihat seperti kacamata biasa. Meskipun ini penting untuk adopsi kacamata pintar, bentuk yang tidak mencolok ini membuat orang lebih sulit menyadari bahwa seseorang mungkin sedang memakai kamera di wajahnya.
Walaupun kacamata ini dilengkapi dengan lampu privasi yang menyala otomatis saat merekam video, lampu tersebut sering kali sulit terlihat, terutama di luar ruangan dengan pencahayaan terang, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang difilmkan.
Meta sendiri dalam kebijakan privasinya meminta pengguna untuk menghormati preferensi orang lain dan menggunakan kontrol suara atau isyarat saat merekam. Namun, kenyataannya, pengguna mungkin tidak selalu mematuhi etiket penggunaan perangkat ini, terlepas dari panduan yang diberikan oleh Meta.
Demo yang dilakukan Nguyen dan Ardayfio ini mengingatkan kita akan potensi penyalahgunaan teknologi kacamata pintar. Meskipun begitu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi privasi.
Dalam dokumen mereka, kedua mahasiswa ini mencantumkan beberapa mesin pencari wajah dan database yang memungkinkan Anda untuk memilih keluar dari pencarian balik wajah. Namun, perlu diingat bahwa sangat sulit untuk sepenuhnya menghapus jejak online Anda—Anda hanya bisa membuat informasi Anda kurang terlihat.