Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon selatan tetap berada di tempatnya meskipun Israel meminta mereka untuk pindah. Hingga saat ini prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung misi tersebut, yang dikenal sebagai UNIFIL mencapai 1.232 personel.
“Pasukan penjaga perdamaian terus berupaya sebaik-baiknya untuk melaksanakan mandat Dewan Keamanan mereka dalam kondisi yang jelas sangat sulit,” kata kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa rencana darurat telah disiapkan untuk hasil baik maupun buruk.
Misi tersebut diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB untuk membantu menjaga wilayah tersebut bebas dari senjata dan personel bersenjata selain dari negara Lebanon. Misi mereka sempat memicu ketegangan dengan Hizbullah didukung Iran, yang secara efektif menguasai Lebanon selatan.
Militer Israel meminta pasukan penjaga perdamaian PBB awal minggu ini untuk bersiap melakukan relokasi lebih dari 5 km dari perbatasan antara Israel dan Lebanon yang dikenal sebagai Garis Biru. “Sesegera mungkin, untuk menjaga keselamatan Anda,” ungkap pesan tersebut, mengutip Reuters.
“Saat ini pasukan penjaga perdamaian tetap berada di posisi mereka, semuanya,” kata Lacroix kepada wartawan. “Pihak-pihak memiliki kewajiban untuk menghormati keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian, dan saya ingin menegaskan hal itu.”
Lacroix mengatakan UNIFIL terus berhubungan dengan kedua negara yang berkonflik, dan menggambarkan misi tersebut sebagai “satu-satunya saluran komunikasi” di antara mereka. Misi tersebut bekerja untuk melindungi warga sipil dan mendukung pergerakan warga sipil yang aman serta pengiriman bantuan kemanusiaan.
Pasukan penjaga perdamaian PBB beroperasi di antara Sungai Litani di utara dan Garis Biru di selatan. Misi tersebut memiliki lebih dari 10.000 tentara dari 50 negara dan sekitar 800 staf sipil, menurut situs webnya.
Militer Israel memerintahkan penduduk di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka pada hari Kamis (3/10/2024) karena Israel terus melakukan serangan lintas perbatasan dan menyerang target-target Hizbullah di pinggiran kota Beirut.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi khawatir keselamatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB usai serangan udara Israel menghantam sejumlah wilayah Lebanon. Menurut Retno, prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tercatat sebanyak 1.232 personel. Ia pun mendesak seluruh pihak yang berkonflik menghormati keselamatan para penjaga perdamaian.
“Indonesia juga mendesak penghormatan terhadap keselamatan para peacekeeper UNIFIL di Lebanon. Saat ini Indonesia memiliki 1.232 personil di UNIFIL,” kata Retno dalam pernyataan di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Selasa (24/9/2024).