Nama-nama sejumlah kandidat menteri sudah beredar, Yaqut Cholil Qoumas dan Saifullah Yusuf dari unsur PBNU disebut akan menjadi Menteri Desa dan Menteri Sosial di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menariknya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru muncul nama Jazilul Fawaid yang disebut akan menjadi Menteri Agama selanjutnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan cukup menarik bila nantinya di kabinet pemerintahan selanjutnya lebih banyak porsi dari unsur PBNU ketimbang PKB.
“Porsi PBNU lebih besar dari PKB memang cukup menarik, karena NU bukan organisasi politik dan tidak berdampak di parlemen,” ucap Dedi kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Minggu (6/10/2024).
Ia menyarankan partai besutan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menarik diri dari barisan koalisi jika hal itu benar-benar terjadi.
“Dalam situasi itu, harusnya PKB lebih baik berada di oposisi, terlebih mereka punya tambahan anggota legislatif hasil Pemilu. Tetapi, jika pilihan menjadi oposisi tidak diambil PKB, bisa saja Muhaimin masih belum sepenuhnya merdeka tentukan kebijakan politiknya,” ujarnya.
Dedi juga mendukung Jazilul menjadi Menteri Agama selanjutnya, akan tetapi munculnya nama Yaqut jadi persoalan lain karena pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu terbukti gagal menjadi menteri, menyisakan banyak persoalan haji.
“Tetapi tidak menjadi persoalan sepanjang memang miliki kapasitas, dan tidak mengulang seperti Kemenag saat ini yang banyak terkesan tidak tepat dan minim kemampuan di Menag,” tutur dia.
Sebelumnya, juru bicara Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak menyebutkan Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya.
Dia mengatakan, dari partai politik, Prabowo akan memprioritaskan nama-nama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan dari kelompok lainnya sedang dipertimbangkan berdasarkan usulan kelompok masyarakat, ormas, kelompok profesi buruh tani dan nelayan, relawan, serta lainnya.
Dahnil menerangkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet, yakni integritas, kompetensi dan loyalitas. “Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo,” ucap dia di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Terkait dengan jumlah kementerian pada kabinet Prabowo, dia menuturkan, hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih berproses, tetapi yang pasti jumlahnya akan bertambah dari saat ini yang sebanyak 34.
“Nanti ada kementerian yang akan dipecah dan digabung atau merger. Ada Kementerian yang tadinya dipecah nanti ada jadi badan, ada juga yang digabung dan sebagainya,” ucap Dahnil menjelaskan.