4 Fakta Timnas Indonesia Akan Berjaya di Bahrain


Timnas Indonesia berburu tiga poin saat melawat ke Stadion Nasional Bahrain dalam pertandingan ketiga pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Meski secara peringkat FIFA kalah, Indonesia saat ini bukanlah tim pelengkap grup. Jepang bahkan berani bertaruh Indonesia akan lolos ke Piala Dunia dari Grup C!

Bahrain berada di atas Indonesia, setidaknya berdasarkan peringkat FIFA. Jika Indonesia berperingkat 129, maka Bahrain berperingkat 76.

Bahrain juga tim yang lebih baik dari tujuh pertemuan sebelumnya dengan Garuda. Mereka menang tiga kali, sedangkan Indonesia menang dua kali.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada 29 Februari 2012 dalam kualifikasi Piala Dunia 2012 ketika Bahrain mencukur Garuda 10-0, yang menjadi salah satu catatan paling kelam dalam sepak bola Indonesia.

Tapi itu dulu, Timnas Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan permainan yang mengesankan, termasuk selama kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia yang diperkuat pemain-pemain naturalisasi yang teruji dalam kompetisi-kompetisi elite di Eropa, telah membuktikan kesenjangan itu telah mereka pangkas.

Sampai pertandingan terakhir yang dijalani kedua tim dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia mengalahkan tim-tim berperingkat di atasnya, sedangkan Bahrain hanya sekali melakukannya saat membungkam Australia di kandangnya akibat blunder seorang bek.

Berikut 3 Fakta Timnas Indonesia akan Berjaya di Bahrain

1. Unggul Produktifitas Gol

Sejauh ini selama kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia sudah memasukkan 21 gol dan kebobolan 9 gol, sedangkan Bahrain memasukkan 12 gol dan 8 kali kebobolan.

Lalu, dalam lima pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026, catatan Indonesia lebih baik ketimbang Bahrain walau sama-sama menelan satu kekalahan dan mencatat dua kemenangan.

Bahrain menang dua kali. Pertama, dari Nepal yang berperingkat 176, dan Australia pada babak ketiga. Mereka seri melawan Yaman dan Uni Emirat Arab, sebelum dibantai 0-5 oleh Jepang pada 10 September.

Catatan itu memang sama dengan Indonesia, tapi performa Jay Idzes dan kawan-kawan bisa dibilang lebih baik.

2. Termahal kedelapan

Sejak menyerah 0-2 kepada Irak pada 6 Juni 2024, Garuda tak terkalahkan dalam tiga laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam lima pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 sebelumnya, Indonesia mengalahkan Vietnam dan Filipina pada babak kedua. Lalu, mengimbangi Arab Saudi di kandangnya, dan kemudian Australia, dua tim raksasa sepak bola Asia.

Salah satu faktor yang membuat Indonesia lebih bisa mengontrol lapangan adalah materi pemain.

Diperkuat pemain-pemain naturalisasi yang terbiasa bermain dalam kompetisi level puncak termasuk di Belanda dan Italia, materi Garuda lebih unggul ketimbang Bahrain yang hampir seluruhnya produk lokal.

Pemain-pemain naturalisasi itu sama sekali bukan pemoles tim. Mereka semua justru berkualitas. Dan dalam sepak bola profesional, kualitas pemain nyaris selalu tegak lurus dengan harga.

Faktanya, tim-tim yang diperkuat pemain-pemain mahal seperti Korea Selatan dan Jepang, mendapatkan hasil bagus dari setiap laga.

Dan omong-omong soal harga, skuad asuhan Shin Tae-yong ternyata menempati urutan kedelapan paling mahal di Asia.

3. Sulit Ditembus

Dari laga melawan Saudi dan Australia itu, ada bukti kuat bahwa teknik dan mental Garuda semakin bagus. Mereka juga semakin padu dan terbiasa bermain sebagai tim.

Aspek seperti itu bisa menjadi kunci Garuda dalam menghasilkan hasil positif.

Bayangkan, dari 37 peluang yang sembilan di antaranya tepat sasaran yang dibuat Saudi dan Australia, hanya satu yang berbuah gol. Padahal, Australia dan Saudi memiliki penyerang-penyerang yang jauh lebih berbahaya dan berpengalaman ketimbang yang dimiliki Bahrain.

Oleh karena itu, tak berlebihan jika mengatakan Indonesia akan lebih menyulitkan Bahrain ketimbang Indonesia yang disulitkan oleh Bahrain. ​​​

4. Adu Taktik

Shin Tae-yong merupakan pelatih yang kerap gonta-ganti taktik, bahkan di tengah pertandingan.

Hal itu tentu jadi masalah bagi Bahrain untuk menganalisa dan menyiapkan taktik balasan.

Selain itu, tambahan dua amunisi anyar kelas Eropa yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di dalam skuad Garuda, bakal menambah opsi kreasi taktik pelatih asal Korea Selatan itu.

Pelatih Bahrain “the Dilmun’s Warriors”, Dragan Talajic akan salah besar jika menyamakan skuad Garuda saat ini dengan tim yang dibantai Bahrain 10 gol tanpa balas 12 tahun lalu.