Komisi Pemberantasan Korupsi KPK (KPK) mengungkapkan potensi kerugian negara dalam dugaan korupsi pencairan kredit usaha di PT. Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) tahun anggaran 2022-2024 mencapai Rp220 miliar.
Potensi kerugian negara ini bisa bertambah maupun berkurang tergantung hasil penghitungan akhir tim audit.
“Taksiran kerugian negara pada Perkara BPR Jepara Artha sekitar 220 miliar rupiah,” kata Tessa melalui keterangannya kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).
Tessa menyebut, modus korupsi terjadi adanya kredit fiktif pada 39 debitur. “Kredit fiktif pada 39 debitur,” ucapnya.
Untuk diketahui, KPK mengumumkan kasus dugaan korupsi pencairan kredit usaha di PT. Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) tahun anggaran 2022-2024 telah naik ke tahap penyidikan (sidik) sejak 24 September 2024.
Ada Lima orang ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial JH, IN, AN, AS dan MIA.
“KPK telah memulai penyidikan untuk dugaan tindak pidana korupsi untuk perkara sebagaimana tersebut di atas dan telah menetapkan lima orang sebagai tersangka,” ujar Jubir KPK, Tessa Mahardhika kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Kemudian, Tessa mengatakan, lima orang tersangka dicegah ke luar negeri sejak 26 September 2024. Larang cegah berlaku hingga enam bulan ke depan dan bisa diperpanjang untuk kebutuhan penyidikan kasus tersebut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal melacak aliran dana kasus dugaan korupsi kredit usaha di PT. Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) terkait kebutuhan dana kampanye ilegal.
“Ini terkait dana kampanye. Apakah akan di-trace (lacak) lebih jauh? tentu,” ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Asep menjelaskan, tujuan pelacakan aliran dana kasus korupsi tersebut untuk melengkapi berkas perkara penyidikan kasus dugaan korupsi kredit usaha di PT Bank Artha Jepara hingga terusut tuntas.
“Kemana uang itu mengalir kita akan check untuk keperluan apa?, karena itu diharapkan supaya terang dari mana asalnya dan kemana dan lain lain,” terang Asep.