Demis Hassabis CEO Terpintar di Dunia, Lewati Elon Musk dan Mark Zuckerberg


Peraih Nobel Kimia 2024 yang juga bos DeepMind, Demis Hassabis, ternyata menduduki peringkat sebagai CEO terpintar di dunia. Bahkan, menurut laporan firma Preply, peringkatnya mampu mengungguli para eksekutif top global seperti Mark Zuckerberg dari Meta (Facebook), Elon Musk dari Tesla dan SpaceX, bahkan di atas Sundar Pichai, CEO Alphabet (Google) yang merupakan perusahaan induk DeepMind.

Hassabis dikenal karena keahlian gandanya sebagai peneliti AI dan ahli saraf. Pria 48 tahun itu menduduki peringkat teratas dengan skor 87,33 diikuti oleh CEO Blackstone Stephen Schwarzman dengan skor 74,33 dan CEO Berkshire Hathaway Warren E Buffet dengan skor 74.

Nama Demis Hassabis sempat dijadikan bahan perbincangan usai komentarnya bahwa AI selevel manusia mungkin bisa terwujud beberapa tahun lagi. Hassabis juga adalah salah satu dari beberapa tokoh terkemuka dalam industri AI yang bertujuan untuk mengembangkan suatu bentuk dari Artificial General Intelligence (AGI) sekaligus menciptakan perlindungan untuk mencegah teknologi tersebut merugikan umat manusia.

DeepMind, tempat Hassabis bekerja, adalah perusahaan AI yang terinspirasi dari neurosains atau ilmu saraf dan dibeli oleh Google pada Januari 2014 dalam akuisisi terbesar mereka di Eropa.

Demis Hassabis adalah lulusan dari Universitas Cambridge dengan gelar Double First di bidang Ilmu Komputer. Ia kemudian mendirikan perusahaan video game perintis, Elixir Studios yang memproduksi game pemenang penghargaan untuk penerbit global seperti Vivendi Universal.

Setelah bekerja memimpin startup teknologi yang sukses, Demis Hassabis kembali ke dunia akademis untuk menyelesaikan gelar PhD di bidang ilmu saraf kognitif di UCL dan diikuti postdoctoral di MIT dan Harvard sebelum mendirikan DeepMind.

Firma Preply melakukan analisis secara mendalam terhadap penampilan publik dari berbagai CEO dan memberi skor pada mereka dengan skor 100. Kecerdasan para CEO diurutkan berdasarkan lima karakteristik utama, yaitu keluasan kosa kata, keterbacaan tekstual, pemikiran yang kritis, mengukur kerumitan dari struktur kalimat, dan kecakapan pembicara dalam menghubungkan dialog mereka dengan konteks yang lebih luas.

Laporan Preply itu juga menyebutkan bahwa mantan CEO Amazon Jeff Bezos menduduki peringkat ke-5 dengan skor 71, dan CEO platform Meta Mark Zuckerberg menduduki posisi ke-18 dengan skor 69,67, lebih pintar daripada orang terkaya di dunia saat ini, yaitu Elon Musk yang berada di peringkat ke-16 dengan skor 64,33.

Namun, laporan tersebut mencatat bahwa kecerdasan yang diukur dalam studi ini bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan para CEO tersebut dalam memimpin sebuah perusahaan.

Mereka juga menyatakan bahwa setiap pemimpin yang terdapat dalam daftar mereka berapapun skornya telah mampu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang berbeda dan telah memberikan kontribusi penting pada sektornya masing-masing.