Serangan Israel yang menyasar kantor pemerintah kota Nabatieh di wilayah Lebaon selatan yang menewaskan Wali Kota Ahmad Kahil pada Rabu (16/10/2024), membuat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati murka.
Dalam sebuah pernyataan, Mikati mengatakan Israel sengaja menargetkan gedung yang sedang menggelar pertemuan guna membahas bantuan imbas invasi Israel.
Ia pun mengutuk serangan brutal Zionis yang telah menewaskan sejumlah pegawai pemerintah tersebut.
“[Saya] mengutuk agresi baru Israel terhadap warga sipil di Kota Nabatieh, yang dengan sengaja menargetkan pertemuan dewan kota yang tengah membahas layanan dan bantuan,” kata Mikati dalam pernyataannya, seperti dikutip Al Jazeera.
Pasukan militer Israel melancarkan serangan udara ke gedung pemerintahan kota Nabatieh pada Rabu pagi. Wali Kota Ahmad Kahil dan sejumlah pegawai pemerintah dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Angkatan Darat Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan itu dengan mengeklaim pihaknya menargetkan ‘infrastruktur bawah tanah yang digunakan Pasukan Radwan Hizbullah’.
Perang dimulai saat milisi Gaza Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Hal ini memicu kampanye militer membabi buta rezim Zionis ke wilayah kantong Palestina itu, di mana manuver ini telah menewaskan lebih dari 42.000 warga sipil Gaza.
Ketegangan ini kemudian meluas karena Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon untuk menumpas Hizbullah, yang juga terus menyerang Israel Utara sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas.
Aksi ini pun menarik Iran untuk masuk dalam peperangan, dengan meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada pekan lalu. Sejumlah milisi seperti Houthi di Yaman serta sejumlah kelompok pro Iran di Irak juga melakukan hal serupa untuk menekan Tel Aviv.