Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, mengumumkan asteroid berukuran lebar 710 kaki, atau sekitar 216 meter, akan mendekati Bumi, pada Jumat (18/10/2024).
Benda langit yang diberi nama RV50 2024 itu disebut melesat dengan kecepatan 56.067 kilometer per jam.
Menurut NASA, RV50 2024 merupakan asteroid berukuran besar. Ilmuwan terus memantau pergerakannya karena termasuk asteroid berkategori objek dekat Bumi atau near-Earth objects (NEO).
Meski melintas 7,4 juta kilometer dari Bumi atau dianggap aman, namun tetap membuat sejumlah ilmuwan khawatir. Karena apabila terjadi benturan akan membuat kerusakan dan memicu gelombang tsunami di Bumi.
NASA melaporkan, ahli tidak ingin peristiwa Tunguska di Kegubernuran Yeniseysk pada 1908 terulang. Insiden Tunguska menghancurkan sekitar 80 juta pohon di hutan dengan area seluas 2.000 kilometer persegi di Siberia, yang disebabkan asteroid hanya berukuran kurang dari 200 kaki atau sekitar 61 meter.
Saat ini, ahli NASA dan sejumlah badan antariksa lain masih terus mendeteksi, mengamati jalur gerak asteroid RV50 2024 yang ditakutkan secara tiba-tiba mengarah ke Bumi.
Sementara itu, beberapa observatorium di dunia, termasuk NASA telah dikerahkan untuk melacak lintasannya apakah mereka berpotensi mengancam Bumi.
Sebelumnya, NASA sempat mengeluarkan peringatan soal asteroid raksasa yang mendekati bumi pada 7 Oktober lalu. Benda angkasa yang diberi nama resmi 2024 TW2 itu bergerak dengan kecepatan tinggi, sekitar 60.968 kilometer per jam.
Meski demikian, NASA memastikan pergerakan asteroid itu tidak membahayakan Bumi. Benda dengan diameter 21 kaki atau sekitar 6,4 meter itu pada akhirnya hanya akan melintas dengan 288 ribu kilometer dari permukaan Bumi, sedikit lebih pendek dari jarak Bumi ke bulan.
Meski hanya melintas, asteroid 2024 TW2 masih berkategori objek dekat Bumi alias NEO yang dipantau oleh NASA. Dengan kecepatan tinggi, ukuran batu itu dianggap aman dan tidak masuk dalam kriteria ‘potentially hazardous asteroid’ (PHA) atau asteroid yang berbahaya.