Israel disebut telah menyelesaikan tes DNA yang hasilnya menunjukkan jasad korban serangan militernya di Jalur Gaza merupakan Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar. Mereka pun melaporkan tewasnya Sinwar ke sekutu utama mereka, AS.
Mengutip Reuters, Jumat (18/10/2024), sumber Israel telah mengonfirmasi kepada pejabat AS bahwa Yahya Sinwar telah tewas menurut pengujian DNA awal. Pengujian lebih lanjut sedang dilakukan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz sudah mengumumkan kematian Sinwar dalam serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Dia pun menuding Sinwar sebagai otak di balik serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
“Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada tanggal 7 Oktober telah dihabisi hari ini oleh tentara IDF,” kata Katz dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, sejauh ini Hamas belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kabar terbunuhnya pemimpin mereka.
Yahya Sinwar pada Agustus lalu menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
Serangan Hamas tahun lalu mengakibatkan kematian 1.206 orang di wilayah Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Sedangkan serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.400 orang, mayoritas dari mereka adalah warga sipil, demikian data kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.