Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menanggapi permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain yang ingin laga melawan Indonesia digelar di tempat netral. Menurut Dito, permintaan tersebut hanya akal-akalan dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Dito menegaskan bahwa Indonesia telah menjamin keamanan bagi semua tamu negara, termasuk tim sepak bola seperti Bahrain.
“Keamanan di Indonesia pasti terjamin. Menurut saya, itu hanya akal-akalan dari pihak Bahrain. Kemarin, Ketua Umum PSSI juga sudah merespons, dan kami telah berkoordinasi untuk memastikan keamanan di Indonesia sangat terjamin,” ujar Dito di Kemenpora, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Dito menambahkan bahwa jika Bahrain terus membuat alasan, Indonesia seharusnya berhak mendapatkan kemenangan melalui walkover (WO).
“Kalau mereka terus membuat alasan, seharusnya kita bisa menang WO,” ungkapnya.
Keamanan di Indonesia, kata Dito, sudah terbukti saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Selain itu, catatan keamanan selama pertandingan Timnas Indonesia juga selalu baik, menunjukkan komitmen negara dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi para pemain dan penonton.
“Selama ini, kami sukses menyelenggarakan Piala Dunia U-17 dan juga pertandingan Timnas yang sangat family-friendly. Jadi, tidak ada alasan untuk meragukan keamanan di Indonesia,” jelasnya.
Belakangan ini, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menerima laporan dari Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) terkait ancaman terhadap keselamatan tim nasional mereka jelang pertandingan tandang melawan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
AFC menyatakan menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan mengutuk segala bentuk ancaman serta komentar negatif yang ditujukan pada Bahrain.
“Kami menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan semua pemain, ofisial, dan penggemar. Kami juga mengecam segala bentuk perlakuan kasar dan ancaman yang terjadi di dunia maya,” tulis AFC dalam pernyataan resminya, Jumat (18/10/2024).
Terkait wacana pemindahan laga dari Indonesia, AFC menyatakan akan berdiskusi lebih lanjut dengan PSSI, BFA, dan FIFA.
“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan PSSI untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan tersebut,” tambah pernyataan itu.