Tak hanya BUMN karya yang didera masalah keuangan nan serius, pun demikian BUMN farmasi. Sebut saja, PT Indofarma Global Medika (IGM), anak usaha PT Indofarma (Persero/INAF) Tbk didera utang jumbo, terancam pailit.
Penanggung Jawab Apoteker PT IGM, Renny Laili mengatakan, keputusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang seharusnya diumumkan 12 Oktober 2024, ditunda.
“Ini PKPU-nya udah dari Mei sidang pertama. Terus kemarin harusnya berakhir di 12 Oktober 2024, setelah beberapa kali perpanjangan,” ujar Renny, dikutip Jumat (18/10/2024).
Dijelaskan bahwa agenda pengumuman hasil PKPU ditunda karena belum ada kesepakatan dari proses PKPU. Kemungkinan, hasil sidang PKPU IGM akibat tunggakan gaji karyawan, diumumkan pada 12 November 2024. Atau ditunda sebulan.
“Nah pas dari 12 Oktober itu hasilnya karena masih belum ada kesepakatan dan perdamaian, akhirnya diperpanjang maksimal 12 November, itu hanya maksimal satu bulan lagi,” ucap dia.
Kalau benar keputusan PKPU diumumkan 12 November 2024, kata dia, tidak adalagi perpanjangan. Artinya, status IGM hanya dua, pailit atau berlanjut. “Tidak adalagi perpanjangan setelah 12 November 2024. Keputusannya pailit atau tidak pailit,” kata Renny.
Renny membeberkan nasib gaji karyawan IGM yang sampai saat ini, terkatung-katung. Serikat Pekerja Indofarma (SP Indofarma), menyebut adanya hak karyawan yang tertunggak mencapai Rp95 miliar. Mencakup kewajiban ke karyawan Indofarma Rp65 miliar, dan IGM sebesar Rp30 miliar.
Selama proses PKPU, kata Renny, IGM tidak memberikan informasi yang jelas terkait kesanggupan membayarkan gaji pegawai. “Kami (PT IGM) dengan alasan masih masa PKPU tapi tidak ada setelah misalnya ada proposal perdamaian itu diterima, nasibnya karyawan itu seperti apa juga tidak dibeberkan, tidak diinfokan kepada karyawan,” tutur dia.
Lebih lanjut, Renny menuturkan, selain tentang gaji, nasib karyawan IGM juga belum mendapat kepastian dari manajemen. Termasuk, dari perusahaan induk usaha yakni INAF.
“Tidak ada penjualan lagi setelah 12 November, ini nasib karyawan ini masih belum dipastikan sama manajemen, baik dari manajemen Indofarma Global Medika ataupun yang punya kebijakan dari Indofarma (induk),” ucap Renny.
Selama ini, kata dia, gaji yang diterima karyawan IGM berasal dari pengelolaan piutang perusahaan. Hanya saja, gaji yang disediakan dari pengelolaan itu sangat terbatas. “Saat ini, posisi collection sudah minim dan barang-barang terakhir ini, mau ditarik semua ke pusat,” kata Renny.