Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Arif Havas Oegroseno sebagai Wakil Menteri Luar Negeri di jajaran Kabinet Merah Putih yang diumumkan di Istana Negara, Minggu (20/10/2024) malam.
Ia akan mendampingi Menteri Luar Negeri Sugiono bersama dua Wamenlu lainnya yakni Muhammad Anis Matta dan Arrmanatha Nasir dalam Kabinet Merah Putih.
Arif Havas Oegroseno dikenal sebagai diplomat karier Kementerian Luar Negeri RI yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Federal Jerman berkedudukan di Berlin.
Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 12 Maret 1963 itu sempat menjabat Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dan memulai kariernya di Kementerian Luar Negeri RI pada tahun 1986 (Angkatan 13).
Ada sebuah cerita unik dari Arif Havas Oegroseno yakni ‘Diplomasi Tintin’. Cerita ini dimulai ketika ia menjabat sebagai Dubes LBBP RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa periode 2010-2015.
Ia memberikan kenang-kenangan kepada Raja Albert II berupa komik Tintin yang berjudul “The Adventures of Tintin: Flight 714 to Sydney” karangan Hergé, yang berisi cerita petualangan Tintin di Indonesia.
Komik berbahasa Indonesia itu diserahkannya sesaat setelah menyerahkan surat kepercayaan sebagai Dubes LBBP RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa yang berkedudukan di Brussel, Belgia.
Komik petualangan Tintin itu diakuinya banyak menceritakan tentang Indonesia. Mulai dari kota Jakarta, Bandara Internasional Kemayoran, Makassar, kapal tradisional nelayan Indonesia, bahasa Indonesia, Komodo, hingga sambal rujak ulek.
Wajah Raja Albert II dari Belgia pun terperangah ketika Havas Oegroseno memberikan kenang-kenangan komik Tintin. “Raja hanya tersenyum dan menyampaikan ucapan terima kasih,” ujar Havas ketika itu.
Dia mengenalkan Indonesia melalui komik yang sangat populer di berbagai negara tersebut, dan ini membuktikan bahwa Indonesia sudah melekat di hati masyarakat Belgia sejak lama.
Penerbangan 714
Havas sempat membelikan buku komik yang berjudul Penerbangan 714 ke Sydney, yang judul asli berbahasa Perancis “Vol 714 pour Sydney”. Buku itu diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1968, dan merupakan album ke-32 karya pengarang Belgia itu.
Komik Tintin itu sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia, dan diterbitkan Penerbitan Indira pertama kali pada Desember 2008. Dapat dibayangkan pada saat itu belum ada internet, tapi pengarangnya sudah dapat mengambarkan Bandara Kemayoran Djakarta.
“Kita akan mengunakan komik Tintin ini sebagai alat promosi pariwisata,” ujar Havas ketika itu.
Dalam komik Penerbangan 714 itu Tintin berkata kepada sang prof, “No Professor, we are not in Australia yet, its Djakarta.”
Bahkan kata kata Indonesia pun masuk dalam komik Tintin tersebut seperti dalam halaman 15 edisi Bhs Inggris terselip kata kata “Kurang adjar, Apa tidak bissa Djaga sayapoenja lajar, Apa gilah,!” ujar nelayan yang kapalanya terkena kapal terbang yang ditumpangi Tintin yang mendarat di Makassar.
Dalam album ini diceritakan bagaimana Tintin dan kawan-kawannya yang sedang dalam perjalanan dari Eropa ke Australia mendarat di Jakarta untuk transit dan berpindah pesawat.
Secara tidak sengaja mereka terlibat petualangan luar biasa di Indonesia (aslinya disebutkan Sondonesia) dan bertemu dengan makhluk luar angkasa ketika pesawat mereka dibajak dan dipaksa mendarat di sebuah pulau terpencil di daerah Indonesia Timur.
Riwayat Pendidikan dan Karier:
Pendidikan:
1. Master of Law di Harvard Law School (1991-1992)
2. Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (1986)
Karier:
– Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman (2018-sekarang)
– Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (2010-2015)
– Presiden Konferensi Hukum Laut Internasional PBB (2010-2011)
– Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional di Kemlu RI (2007-2010)
– Ketua Delegasi RI Submisi Ekstensi Landas Kontinen Indonesia ke PBB (2007-2010)
– Chief Negotiator Perjanjian Perbatasan, Perjanjian Ekstradisi, Perjanjian MLA, Perjanjian Keamanan RI – Australia (2009)
– Direktur Perjanjian Polkamwil (2003-2007)