Pelan tapi pasti, PT Waskita Beton Precast (Persero/WSBP) Tbk, anak usaha PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk menyelesaikan utang ke rekanan. Di triwulan III-2024 pembayaran WSBP naik 24,1 persen, atau setara Rp1,49 triliun ketimbang periode sama di tahun lalu.
“Kami senantiasa menunjukkan komitmen dalam pembayaran ke rekanan. Ini terlihat dari peningkatan nilai pembayaran ke pemasok sebesar 24,1 persen, atau Rp1,49 triliun dibandingkan kuartal II-2023 sebesar Rp1,21 triliun,” ungkap Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, Jakarta, Selasa (22/10/2024)..
Komitmen restrukturisasi yang semakin lancar ini, kata dia, juga tercermin dari pembayaran kewajiban kepada kreditur, melalui skema CFADS yang telah mencapai tahap IV. Totalnya mencapai Rp320,85 miliar.
Di sisi lain, kata Fandy, WSBP meruap pendapatan yang luar biasa dari nilai kontrak baru (NKB) senilai Rp1,73 triliun hingga akhir September 2024. Atau setara 75 persen dari target tahunan Rp2,3 triliun.
“Pencapaian kinerja pada Triwulan III/2024 telah selaras dengan program transformasi bisnis perusahaan. Perusahaan secara operasional lebih sehat dengan pertumbuhan Nilai Kontrak Baru dan Pendapatan Usaha. Ke depan, kami akan terus fokus pada inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” tambah Fandy.
Dengan pencapaian yang kuat di berbagai lini bisnis serta pengelolaan biaya yang efektif, serta penerapan good and clean governance (GCG), kata Fandy, WSBP optimistis bisa memenuhi target 2024. Serta, terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Selain itu, lanjutnya, WSBP mencatatkan kinerja gemilang sepanjang triwulan III-2024 dengan lonjakan pendapatan usaha yang signifikan. Hingga 30 September 2024, pendapatan WSBP naik 29,1 persen, atau sebesar Rp1,33 triliun ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar Rp1,03 triliun.
Pendapatan terbesar berasal dari lini bisnis precast, pertumbuhannya cukup signifikan sebesar 74,4 persen, kontribusinya Rp588,42 miliar pada 2024. Jauh di atas tahun 2023 sebesar Rp337,38 miliar.
Di sisi lain, lanjutnya, bisnis readymix meningkat 17,0 persen menjadi Rp539,60 miliar, naik dari Rp461,16 miliar pada 2023. Kontribusnya 40,4 persen dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari jasa konstruksi mencapai Rp206,39 miliar pada 2024.
“WSBP berhasil mempertahankan gross profit Margin (GPM) sebesar 21,1 persen yang didukung dominasi penjualan produk precast yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan dengan lini bisnis lainnya,” pungkas Fandy.