Tak Paham Isu Buruh, Bos KSPI Nilai Duet Yassierli dan Noel Bukan Orang yang Tepat Jadi Menaker dan Wamenaker

Kamis, 24 Oktober 2024 – 15:42 WIB

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal unjuk rasa menuntut kenaikan upah mininum dan mencabut UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024). (Foto: Inilah.com/Syahidan)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menilai, Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Yassierli dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer bukan orang yang tepat untuk mengurus nasib pekerja dan buruh.

“Kalau kita melihat objektif ya, pandang objektif tidak ada melihat pribadinya, rasanya menaker dan wamenaker ini bukan orang yang tepat di bidang ketenagakerjaan,” kata Said Iqbal di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).

Said Iqbal meyakini, Yassierli dan Immanuel Ebenezer tidak akan berani mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan. Diragukan kemampuan Menaker Yassierli, maupun Wamenaker Ebenezer yang akrab disapa Noel, memahami isu buruh.

“Orang enggak berani itu karena enggak punya dasar hukum, orang enggak punya pengetahuan, orang yang tidak biasa bersentuhan dengan buruh. Beliau memang ahli K3 saya dengar, tapi kan buruh bukan K3 saja. Luas sekali spektrumnya,” ujar Said Iqbal.

Advertisement

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyampaikan sebanyak lima juta buruh di seluruh Indonesia akan menggelar mogok kerja nasional jika tuntutannya tidak didengar Presiden Prabowo Subianto.

Ia menjelaskan, ada dua tuntutan utama yang diperjuangkan buruh. Pertama, menaikan upah minimum delapan sampai 10 persen tanpa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023.

“Tuntutan kedua adalah cabut Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja, yang sekarang sedang akan diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi,” kata Said Iqbal saat menggelar aksi bersama ribuan buruh di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2024).

Ia menegaskan, bila kedua permintaan itu tak dikabulkan Presiden Prabowo Subianto, maka sekitar 5 juta buruh dari 15 ribu pabrik akan mengikuti mogok nasional.

“Mogok nasional akan diikuti oleh 5 juta buruh di 15.000 pabrik dan perusahaan, dan sedang kami galang di pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara, termasuk transportasi publik untuk mengikuti mogok nasional ini,” tegas Said Iqbal.

Pada Rabu Malam (23/10/2024), Menaker Yassierli bersama Wamenaker Noel, mengadakan pertemuan dengan pimpinan konfederasi dan federasi serikat pekerja/serikat Buruh (SP/SB) tingkat nasional di Jakarta.

Yassierli mengajak serikat pekerja untuk terus mendukung terciptanya hubungan industrial yang harmonis dalam kemitraan saling menguntungkan antara pekerja dan pengusaha.

Dia menekankan, pentingnya peran SP/SB dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan yang berorientasi kepada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.  “Komunikasi adalah kunci utama untuk mencegah perselisihan antara pekerja dan pengusaha,” paparnya..

Topik

BERITA TERKAIT